Anjing merupakan penyebab rabies tertinggi di dunia. Rabies adalah penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan penular rabies (HPR) ke manusia melalui gigitan. Rabies dianggap sebagai penyakit terabaikan (a neglected disease), dan penyakit rabies pada manusia menempati urutan ke-7 di antara penyakit-penyakit menular.
Tingginya populasi anjing dan banyaknya kasus gigitan HPR (Hewan Penyebar Rabies) di Cimahi membuat Kota Cimahi terancam rabies. Kurangnya informasi di masyarakat mengenai bahaya rabies yang dapat menular melalui gigitan anjing membuat masyarakat tidak melaporkan kasus GHPR (Gigitan Hewan Penyebar Rabies) ke Dinas Kopindagtan atau Puskesmas Hewan Kota Cimahi. Oleh karena itu perlu ditekankan di masyarakat untuk segera melaporkan kasus gigitan anjing yang terjadi disekitarnya. Pelaporan ini akan membuat tata laksana penanganan rabies baik terhadap hewan maupun manusia dapat berjalan sesuai ketentuan, sehingga anjing yang telah menggigit dapat langsung diobservasi dan manusia yang tergigit segera mendapat pertolongan pertama dilanjutkan dengan vaksinasi lengkap.
Dengan melakukan observasi, wawancara dan analisis SWOT maka untuk menginformasikan bahaya rabies di Kota Cimahi diperlukan media yang menunjukan pentingnya informasi ini dan dapat menjadi sarana memberi dan mendapat informasi secara langsung (bertemunya komunikator dan komunikan) yaitu melalui event. Dibutuhkan pula media yang bersifat tahan lama, memuat banyak informasi, dan dapat dilihat secara berulang – ulang yaitu booklet.