Mendapatkan pendidikan yang layak merupakan hak setiap anak Indonesia. Tidak terkecuali anak jalanan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan. Salah satu komunitas yang bergerak di bidang pendidikan khususnya untuk anak jalanan adalah Save Street Child Bandung. Save Street Child Bandung sebagai wadah bagi anak jalanan untuk memberikan pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar terdapat pola komunikasi yang dilakukan pengajar/volunteer untuk meningkatkan minat belajar anak jalanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi komunikasi berdasarkan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peristiwa komunikasi yang terus terjadi secara berulang mendapatkan pola komunikasi Save Street Child Bandung. Pengajar mengunakan komunikasi persuasif serta intonasi yang lembut dan sopan saat berhadapan dengan anak jalanan. Susu dan snack dibagikan kepada anak jalanan sebagai bentuk apresiasi atas waktu yang mereka gunakan untuk belajar.