Masalah keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang berdampak pada kebangkrutan perusahaan. Perusahaan yang mengalami kesulitan dalam pembayaran hutang jangka pendek atau dapat disebut sebagai masalah likuiditas memungkinkan perusahaan masuk dalam kondisi kesulitan keuangan atau financial distress. Untuk mengetahui kondisi tersebut maka dapat menggunakan metode Altman-Z-Score.Metode Altman Z-Score dapat menunjukkan kondisi dari suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut berada dalam kondisi kesulitan keuangan atau tidakdan dapat juga digunakan sebagai peringatan awal agar perusahaan dapat terhindar dari kebangkrutan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana hanya mengukur kondisi masing-masing perusahaan tanpa mencari hubungan atau pengaruh perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Obyek penelitian yaitu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang dipilih melalui tahap purposive sampling atau sesuai dengan kriteria, yaitu perusahaan telekomunikasi yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempunyai audit laporan keuangan yang tersedia sebagai data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada keempat perusahaan yang mengalami masalah likuiditas masuk ke dalam kondisi keusulitan keuangan dan dapat mengarah pada kebangkrutan usaha yaitu pada perusahaan XL pada tahun 2008 dan 2009, kemudian pada perusahaan Indosat pada tahun 2009 sampai tahun 2011 selanjutnya pada perusahaan BTEL pada tahun 2009 sampai tahun 2012 dan yang terakhir pada perusahaan Smartfren pada tahun 2008 sampai 2012. Keempat perusahaan ini mengalami nilai working capital to total asset yang rata-rata negatif selama kurun lima tahun. kemudian untuk perusahaan BTEL dan Smartfren ditambah dengan rata-rata nilai retained earning to total asset serta nilai EBIT to total asset perusahaan yang negatif.
Kata kunci : Altman Z-Score, Financial Distress, Kebangkrutan, Perusahaan Telekomunikasi.