Pengukuran kinerja perusahaan akan menunjukkan kondisi suatu perusahaan ketika menjalankan aktivitas operasionalnya selama periode tertentu. Economic Value Added (EVA) dalam hal ini sangat relevan untuk mengukur kinerja berdasarkan nilai atau value karena EVA merupakan ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan atau strategi manajemen perusahaan. Akan tetapi, menjadi suatu kesalahan ketika membatasi EVA hanya untuk mengukur kinerja perusahaan saja. EVA dapat dijadikan sebagai proses implementasi dari sebuah strategi yang berhubungan dengan fungsi utama perusahaan. Pada akhirnya EVA adalah alat komunikasi yang efektif untuk penciptaan nilai yang dapat dijangkau bagi manajer lini yang akhirnya mendorong kinerja perusahaan.
Masalah dalam penelitian ini adalah mencoba mengevaluasi kinerja investasi PT TASPEN (Persero) dengan pengukuran kinerja menggunakan Economic Value Added (EVA) yang bertujuan untuk mendapatkan komposisi portofolio investasi aset finansial PT TASPEN (Persero) yang memberikan nilai tambah ekonomis sehingga dapat menjadi prioritas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah data sekunder berupa data akuntansi, laporan keuangan dan annual report PT TASPEN (Persero).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai Economic Value Added (EVA) untuk saham sebesar sebesar Rp 747 miliar dan obligasi sebesar Rp 1,532 triliun, reksadana sebesar Rp -4,26 miliar, investasi lansung sebesar Rp -12,70 miliar, dan deposito sebesar Rp -2,015 triliun. Disarankan PT TASPEN (Persero) melakukan investasi dengan skala prioritas yaitu : (1) Obligasi, (2) Saham, (3) Reksadana, (4) Investasi Langsung dan (5) Deposito.
Kata kunci : Economic Value Added, kinerja investasi, pencapaian anggaran.