Ketersediaan alamat IPv4 saat ini sudah semakin berkurang. Di sisi lain, produksi dari perangkat telekomunikasi berbasis IP terus meningkat yang dan berpotensi menimbulkan persoalan pemenuhan kebutuhan alamat IP ke depan. IPv6 hadir untuk menjawab permasalahan tersebut dengan menyediakan alamat IP hingga sekitar 3,4×10^38. Sehingga menjadi penting mempelajari protokol routing yang dapat mendukung IPv6.
Pada tesis ini telah dilakukan studi dan analisis protokol routing RIPv2 dan RIPng pada aplikasi real time seperti voice over ip (VoIP). Topologi menggunakan model mesh mengacu pada jaringan VoIP di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Regional Jawa Barat.
Hasil dari simulasi RIPng memiliki convergence duration 2,144 detik lebih cepat dibandingkan RIPv2. RIPng memiliki total update message memperoleh 15.668 bps sementara RIPv2 155.066 bps. Untuk end-to-end delay RIPv2 memperoleh nilai maksimum 60,691 ms dan RIPngmemperoleh 60.765 ms. Untuk delay variation RIPv2 memperoleh nilai maksimum 12,4 ns dan RIPng memperoleh 12,83 ns. Untuk throughput, RIPv2 memperoleh nilai maksimum 3,1 Mbps dan RIPng 2,9 Mbps.