Di era sekarang ini, streaming video bukanlah sesuatu yang asing lagi untuk masyarakat perkotaan. Selain untuk hiburan yang mempersubur sektor bisnis, streaming video juga bisa dimanfaatkan institusi pendidikan sebagai upaya untuk memberikan kualitas pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Tentu terselip harapan untuk menambah semangat belajar para pelajar dan memudahkannya dalam memahami suatu bahan ajar. Dibalik itu semua, ternyata ada teknologi yang menunjang proses streaming video sehingga dihasilkan kualitas gambar dan suara yang baik serta proses transmisi yang berjalan lancar. Teknologi tersebut dikenal dengan multicast routing yang juga menjadi jawaban atas kukurangan teknologi sebelumnya, yaitu unicast routing dan broadcast routing. Multicast routing meminimalisir beban server serta bandwidth yang digunakan dalam proses streaming. Salah satu protocol multicast routing yang dikenal adalah Protocol Independent Multicast-Sparse Mode (PIM-SM). PIM-SM mampu mengurangi beban server serta kepadatan lalu-lintas data pada jaringan komputer karena kemampuannya dalam mereplikasi data yang akan ditransmisikan dan memusatkannya pada sebuah router yang disebut Randezvous Point (RP). PIM-SM bekerja dengan mengirimkan datagram kepada grup-grup multicast. Grup-grup multicast tersebut berisi beberapa client yang terhubung ke RP dengan mekanisme Join. Sehingga PIM-SM mampu menangani request dari sebanyak n client hanya dengan mengirimkan satu datagram kepada satu IP Address. Hal ini berlainan dengan unicast routing yang menangani request dari sebanyak n client dengan sebanyak n datagram kepada n IP Address. Atau bahkan broadcast routing yang harus mengirimkan ke semua client yang terhubung. Itulah alasan multicast routing lebih unggul daripada unicast routing atau broadcast routing dalam proses streaming.