Tujuan manajemen perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini dapat dicapai dengan melaksanakan fungsi - fungsi keuangan yaitu: investasi, pembiayaan dan dividen secara efektif dan efisien, karena setiap kebijakan keuangan yang diambil akan mempengaruhi kebijakan keuangan yang lainnya sehingga akan berdampak pada perubahan nilai perusahaan. Untuk mengawasi pelaksanaan fungsi – fungsi keuangan mampu meningkatkan nilai perusahaan, maka diperlukan mekanisme kontrol melalui struktur corporate governance. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah struktur corporate governance internal, yang terdiri dari kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan jumlah dewan komisaris berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dengan menggunakan kebijakan dividen dan perilaku oportunistik manajerial sebagai variabel intervening.
Penelitian ini merujuk pada beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap perilaku oportunistik manajerial, pengaruh corporate governance terhadap perilaku oportunistik manajerial dan pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga merujuk pada hasil penelitian mengenai pengaruh perilaku oportunistik manajerial terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Adapun yang menjadi dasar landasan penelitian ini adalah agency theory.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan data yang didapat dari ICMD dan laporan keuangan perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Indeks Kompas 100 dari periode 2008 hingga 2012. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sebanyak 67 sampel perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur corporate governance yang diproksi oleh kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s q dan debt to assets ratio, sedangkan dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara langsung terhadap Tobin’s q tetapi melalui debt to assets ratio. Sedangkan, jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap Tobin’s q. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa debt to assets ratio dan dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s q. Namun, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan institusional mampu meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan, kepemilikan institusional dan dewan komisaris independen mampu untuk mengurangi kecenderungan para manajer berperilaku oportunistik yang pada akhirnya dapat mengurangi nilai perusahaan. Selanjutnya penelitian ini menemukan bahwa peningkatan pembayaran dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun ternyata struktur corporate governance belum mampu mendorong para manajer untuk meningkatkan pembayaran dividen. Penelitian ini tidak dapat menunjukkan bahwa kebijakan dividen memediasi hubungan kausalitas antara corporate governance dan nilai perusahaan. Namun sebaliknya hubungan kausalitas antara struktur corporate governance dan nilai perusahaan dimediasi oleh perilaku oportunistik manajerial.
Kata kunci: struktur corporate governance, perilaku oportunistik manajerial, kebijakan dividen, nilai perusahaan