ABSTRAK
Judul : Perancangan Produk Rumah Tangga Berupa Penyulingan Air Payau Untuk Mengatasi Krisis Air Masyarakat di Daerah Pesisir Rawan Bencana Kekeringan.
(Studi Kasus : Kec. Tanjungsari, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta).
Oleh : Difliyatul Isna Alvionita
Kekeringan merupakan bencana alam klimatologis dan hidrologis daerah sehingga menyebabkan kekurangan sumber daya air untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan luas wilayahnya, durasi kejadian, biaya, dampak kerugian, dan waktu pemulihannya, kekeringan lebih berbahaya daripada bencana lainnya. Tanjungsari salah satu kecamatan di Gunung Kidul yang memiliki riwayat bencana kekeringan puluhan tahun lamanya. Hal ini dikarenakan Tanjungsari merupakan daerah pesisir kawasan karst Gunungsewu dimana tidak adanya ketersediaan air di permukaan akibat memiliki karakter tanah kapur yang tingkat kelarutan tinggi serta porositas sekunder, sehingga air yang ada langsung memasuki sungai bawah tanah dan akhirnya mengalir bersama air laut di Pantai Baron.
Kondisi ini membuat masyarakat memiliki cara adaptasi ekologis tersendiri dalam bertindak dan berpikir untuk menanggulangi krisis air. Namun pendekatan, strategi, dan teknologi yang diaplikasikan selama ini tidak menyelesaikan esensi persoalan krisis air saat kekeringan secara utuh dan berkelanjutan. Akibatnya semakin banyak akibat yang ditimbulkan dari sektor ekonomi, kesehatan, sosial budaya, dan lainnya yang dihadapi masyarakat setempat. Ketidaktersedianya kecukupan kebutuhan air bagi kehidupan di rumah tangga membuat produktivitas dan angka harapan hidup masyarakat Tanjungsari rendah. Sebab pada dasarnya air merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup setiap makhluk hidup. Kearifan lokal dapat dimanfaatkan untuk mengatasi krisis air saat kekeringan dengan pembuatan sarana adaptasi ekologis secara berkelanjutan dengan pengolahan air payau menjadi air tawar siap konsumsi.
Kata kunci :
Penyulingan, Air Payau, Krisis Air, Kekeringan, Tanjungsari, Rumah Tangga.