ABSTRAKSI: Salah satu solusi dari standar TV Digital pada masa kini adalah DVB (Digital
Video Broadcasting) yang menawarkan data rate yang tinggi, akan tetapi mempunyai
kelemahan yaitu memerlukan daya pemancar yang tinggi selain itu kurang fleksibel pada
kecepatan user yang tinggi. Hal ini berkebalikan dengan teknologi DAB (Digital Audio
Broadcasting) yang lebih cocok untuk diterapkan pada user yang bergerak namun
terbatas melewatkan audio dan data. Dua standar ini memiliki teknik modulasi dan
pengkodean yang hampir sama dengan menggunakan COFDM (Coded Orthogonal
Frequency Division Multiplexing).
Dengan teknologi adopsi dari DVB dan DAB ini diharapkan akan menjembatani
keinginan pelanggan untuk dapat selalu bergerak dengan penerimaan kualitas gambar
yang prima dengan tingkat efisiensi sistem yang lebih baik. Standar teknologi DAB yang
dipakai dalam simulasi adalah ETSI TS 102 427 (DAB for Data Broadcasting – MPEG-2
TS Streaming) yang merupakan penambahan blok pengkodean dari sistem DVB.
Simulasi sistem adopsi dilakukan dengan penggunaan pengkodean outer Reed-Salomon
pada DVB serta penggunaan modulasi DQPSK dan QPSK (DAB). Dari hasil simulasi di
kanal AWGN (LOS), performansi yang paling baik ditunjukkan oleh teknologi DVB
karena laju data lebih tinggi dengan nilai BER lebih kecil dibandingkan teknologi adopsi,
namun teknologi adopsi dengan modulasi DQPSK mampu mengatasi kanal Rayleigh
yang berbeda pada kanal 6- VHF dengan baik, untuk mencapai BER < 10-6 dibutuhkan
SNR = 14 dB dengan data rate maksimal.9,2 Mbps. Untuk penerimaan lebih baik dengan
gabungan sistem DAB dengan penambahan outer code DVB dapat memberikan BER
<10-8 dengan data rate maksimal layanan 1,824 Mbps. Karena keterbatasan data rate
maka standar layanan yang dapat diterapkan adalah MPEG-4 H.264 (384 kbps) untuk
layanan TV dan HE-AAC untuk layanan audradio digital.
Pada pendimensian jangkauan layanan pada penerapan teresterial pada daerah
Bandung didapat 1 transmitter utama co-located dengan transmitter analog dengan
pengukuran field strength, 3 transmitter co-located dengan BTS Selullar CDMA 2001X
(Mobile 8) dengan nilai MAPL sebesar 131,2 dBm dengan konfigurasi 2 sel Urban dan 1
sel Sub Urban. Dan pada akhirnya didapatkan suatu sistem baru yang ideal dengan
menggabungkan kedua teknologi tersebut sebagai alternatif selain DVB-H.Kata Kunci : -ABSTRACT: One of solution from Digital Mobile TV standard nowadays is DVB-H (Digital
Video Broadcasting for Handheld), which offering high data rate, however still having
limitation, that is need high power in the transmitter and less flexible at a high speed
user. This matter have reversed technologically by DAB (Digital Audio Broadcasting)
what more suited for applied moving user but limited to overcome the audio and data.
Both of them have same technique in code and modulation by using COFDM (Coded
Orthogonal Frequency Division Multiplexing).
Technology adoption from DVB and DAB are expected to link the desire of user
mobility with a high quality picture reception and better on efficiency level. Standard of
technology in the simulation are ETSI TS 102 427 (DAB for Data Broadcasting –
MPEG-2 TS Streaming) which is little addition in block code from DVB system. The
adoption system adopts outer coding on DVB and modulation DQPSK (DAB) with data
rate at 9.2 Mbps. From simulation result in AWGN channel, DVB have the best
performance of all because they have high data rate with small BER, however adoption
system had capability to handle various Rayleigh channels on VHF-6, to reach BER<10-6
need SNR = 14 dB. To get better aceptance, adding DAB system with outer code DVB
will give BER <10-8 with maximal service data rate at 1.824 Mbps. Because of the data
rate limitation, audio video service standard that can be implemented are MPEG-4 H.264
(384 kbps) for TV service and HE-AAC (48 kbps) for digital radio service.
From planning service coverage on terrestrial implementation in Bandung areas, 1
main transmitter are co-located with analog TV transmitter, and 3 transmitter co-located
with BTS Cellular CDMA 2001X (Mobile 8) had MAPL 131,2 dBm with configuration
2 Urban Cells dan 1 Sub Urban Cell. Finally will be a new ideal system by joining the
technology as the alternative technology besides DVB-H.Keyword: -