PERENCANAAN LINK SATELIT GEO ( Geostationary Earth Orbit ) YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN JARINGAN GSM ( Global System for Mobile communications )<br /> <br /> &nbsp;&ldquo;THE PLANNING OF GEO ( Geostationary Earth Orbit ) SATELLITE LINK WHICH IS SUPPORT THE

EPYVANIA DHIU MEZE

Informasi Dasar

125 kali
111020043
000
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Kondisi topologi wilayah Indonesia yang merupakan wilayah kepulauan dan jangkauan layanan sistem komunikasi selular terrestrial yang terbatas di daerah urban dan suburban memungkinkan dalam perencanaan jaringan selular terrestrial dapat menggunakan link satelit, terutama untuk melayani pelanggan yang berada di daerah rural. Dalam tugas akhir ini dibuat perencanaan link satelit GEO (Geostationary Earth Orbit) dengan satelit yang digunakan adalah satelit Telkom-2. Perencanaan link lebih mengutamakan pemilihan teknologi di ground segment yang meliputi teknik modulasi, coding, dan diameter antena stasiun bumi. Pemilihan parameter tersebut menentukan seberapa besar power transmit yang dibutuhkan untuk setiap carrier agar link hasil perencanaan recommended. Hasil perencanaan link yang paling efisien untuk pengembangan jaringan GSM yang tediri dari dua BTS dengan teknologi untuk masing-masing stasiun bumi pengirim dan penerima adalah menggunakan modulasi 8-PSK dan pengkodean turbo, dengan diameter antena stasiun bumi pengirim (TX) yaitu 3,8 m serta diameter antena stasiun bumi penerima (RX) yaitu 3,8 m baik untuk link Denpasar-Moni maupun sebaliknya. Dengan demikian diperolah power transmit required per carrier link Denpasar-Moni adalah untuk SB 1 = 3,35 dBw dan link Moni-Denpasar untuk SB 1 = 3,71 dBw. Dan power transmit required per carrier link Denpasar-Moni untuk SB 2 = 3,44 dBw dan link Moni-Denpasar untuk SB 2 = 3,81 dBw. Dari kombinasi tersebut diperoleh utilisasi power transponder per carrier link Denpasar-Moni yaitu untuk SB 1 = 2,16 % dari keseluruhan power amplifier dan untuk link Moni-Denpasar untuk SB 1 = 2,41 %. Utilisasi power transponder per carrier link Denpas dari keseluruhan power amplifier dan link Moni-Denpasar untuk SB 2 = 2,47 %. Utilisasi bandwidth transponder per carrier yaitu 3,54 % dari keseluruhan bandwidth transponder satelit baik untuk link Denpasar-Moni maupun sebaliknya, sehingga total utilisasi bandwidth transponder adalah 7,08 % atanaan ini beroperasi pada kondisi bandwidth limited. Utilisasi transponder satelit per carrier baik dari segi bandwidth maupun power yang palin
GSM ( lobal System for Mobile) berupa pengiriman sinyal antara BSC (Base Station
Performansi sistem komunikasi satelit digital dapat diukur dari nilai BER (Bit
rror Rate) sinyal yang diterima oleh stasiun bumi, dalam perencanaan ini yaitu pada
ilai 10-8.Kata Kunci : power transmit, utilisasi bandwidth, utilisasi power, bandwidth limitedABSTRACT: Indonesian topology condition is archipelago and reach service from terrestrial cellular communication system is limited in urban and suburban area, enable in a cellular terrestrial network planning use satellite link, particularly to serve user in rural area. In this Final Task is made GEO satellite link planning with satellite is used Telkom-2 satellite. Link planning involves choosing ground segment technologies are modulation technique, coding, and earth station antenna diameter transmitter and receiver. These parameters decide power transmit per carrier in order result of link planning is recommended. The most efficient result of link planning which is support the development of GSM network consist of two BTS with each earth station transmitter and receiver technology are use 8-PSK modulation, and turbo coding, with earth station transmitter antenna diameter (TX) = 3.8 meter and earth station receiver antenna diameter (RX) = 3.8 meter both link Denpasar-Moni and vise versa. Power transmit required per carrier SB 1 for link Denpasar-Moni is 3.35 dBw and link Moni-Denpasar for SB 1 is 3.71 dBw. And power transmit required per carrier SB 2 for link Denpasar-Moni is 3.44 dBw and link Moni-Denpasar for SB 2 is 3.81 dBw. Transponder power per carrier utilization SB 1 for link Denpasar-Moni is 2.16 % from overall satellite amplifier transponder and link Moni-Denpasar for SB 1 is 2.41 %. Transponder power per carrier
utilizat
o total transponder bandwidth utilization is 7.08 % or
2.5488
re used in GSM (Global System for Mobile) cellular communication system
development involve signal t ) with
BTS (Base Transceiver Station).
ion SB 2 for link Denpasar-Moni is 2.20 % from overall satellite amplifier transponder and link Moni-Denpasar for SB 2 is 2.47 %. Bandwidth transmit required per carrier utilization is 3.54 % from overall satellite transponder (36 MHz) for both link Denpasar-Moni and vise versa, s MHz. Satellite operation is bandwidth limited. Satellite transponder utilization per carrier in the optimal bandwidth and power aransmission between BSC (Base Station ControllerDigital satellite communication performance can be measured from BER (Bit Error Rate) receive signal at earth station, in this planning is 10-8.Keyword: power transmit, utilisasi bandwidth, utilisasi power, bandwidth limited

Subjek

other
 

Katalog

PERENCANAAN LINK SATELIT GEO ( Geostationary Earth Orbit ) YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN JARINGAN GSM ( Global System for Mobile communications )

 “THE PLANNING OF GEO ( Geostationary Earth Orbit ) SATELLITE LINK WHICH IS SUPPORT THE
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

EPYVANIA DHIU MEZE
Perorangan
Teha Tearalangi, I Gede Meiarsa
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2007

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini