ABSTRAKSI: Bluetooth adalah sistem komunikasi data wireless jarak dekat dengan maximum gross bit rate 1 Mbps. Jangkauan sebuah perangkat bluetooth berkisar antara 0 sampai 100 m. Komunikasi data ini dapat dilakukan antar dua node atau lebih tanpa memerlukan infrastruktur. Komunikasi antar dua node minimal memerlukan sebuah piconet.
Sebuah piconet memiliki sebuah node yang berperan sebagai master dan maksimum tujuh node sebagai slave. Master berfungsi mengontrol semua operasi dan komunikasi data antar slave dalam sebuah piconet. Beberapa piconet dapat bergabung menjadi sebuah scatternet untuk menangani lebih banyak node atau area yang lebih luas. Koneksi antar dua piconet hanya dapat dilakukan dengan sebuah node yang berperan sebagai bridge. Pada bridge terjadi proses sinkronisasi antar piconet, sehingga kecepatan data pada node ini lebih kecil dari node lainnya.
Scatternet yang baik harus memiliki data troughput maksimum, mencakup banyak node dan area yang luas, dibentuk dengan waktu dan energi minimum, serta mampu mengatasi dinamika jaringan. Oleh karena itu dibutuhkan algoritma pembentukan scatternet yang tepat agar dapat memenuhi persyaratan tersebut. Dalam Tugas Akhir ini dibandingkan kinerja dua algoritma yaitu BTSpin dan BTDSP. Perbandingan akan dilakukan pada delay pembentukan dan penyembuhan scatternet, jumlah piconet total, bridge, link, slave, dan temporary piconet.
Dari simulasi dan analisa yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa algoritma formasi BTSpin lebih unggul dalam hal banyaknya alternatif rute yang dapat ditempuh, performa komunikasi intra-piconet yang lebih baik, dan waktu pembentukan full scatternet yang lebih cepat daripada algoritma formasi BTDSP. Sementara algoritma formasi BTDSP lebih unggul dalam hal performa komunikasi inter-piconet yang lebih baik, pemborosan sumber daya pembentukan full scatternet yang lebih kecil, dan data throughput yang lebih baik daripada algoritma formasi BTSpin.
Kata Kunci : -ABSTRACT: Bluetooth is a short range wireless communication system with 1 Mbps maximum gross bit rate. Radio range of a bluetooth device vary up to 100 m. Inter device data communication can be done without any infrastructure. But this communication requiring minimum a piconet.
A piconet consist of a node as master and maximum another seven node as slave. Master have responsibilty to control all operation and data communication within its piconet. Piconets can merge into a scatternet. This done to handle more nodes and cover larger area. Connection between two piconets can only be done via a node that act as bridge. But there is inter piconet syncronization process in this bridge. This process can reduce data transfer rate in bridge.
A good scatternet must have maximum data troughput, covering many node and vast area, formed with minimum time and energy, and capable of handling dynamic network condition. To fulfill theese criteria, scatternet must be formed with scatternet formation algorithm. There are two suitable algortihm, BTDSP and BTSpin. This final task is comparing both algorithm. Comparation will be done in actternet formation and healing delay, number of piconet, bridge, link, slave, and temporary piconets.
Conclusion can be get from simulation and analysis. BTSpin algorithm is superior in number of alternative route, better intra-piconet communication, and faster full scatternet formation rather than BTDSP algorithm. Meanwhile BTDSP algorithm is better in inter-piconet communication performance, smaller source required for full scatternet formation, and better data troughput rather than BTSpin algorithm.
Keyword: -