Analisis Perbandingan Kapasitas Transponder Satelit Dengan Menggunakan TDMA Terhadap CDMA Pada Modulasi Yang Paling Optimum Di Masing-Masing Akses

Leonar Agustinus

Informasi Dasar

122 kali
111030155
621.382 16
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini sangatlah pesat, termasuk juga sistem komunikasi satelit yang memiliki peran didalamnya. Peningkatan layanan dan pengguna dari satelit akan memberikan perhatian pada penggunaan kapasitas yang disediakan. Oleh karena itu jenis akses jamak dan modulasi yang digunakan dalam mengirimkan sinyal perlu diperhatikan pada pemakaiannya. Khususnya pada sistem komunikasi satelit, penggunaan sistem akses jamak dan modulasi yang optimum akan memberikan kapasitas dalam transponder yang efisien.
Parameter power dan bandwidth merupakan parameter yang utama pada sistem komunikasi satelit dalam menentukan kapasitas yang digunakan. Keterbatasan power dalam luar angkasa merupakan salah satu faktor dimana nilai power harus disesuaikan dengan besarnya kapasitas yang digunakan. Modulasi yang akan dibandingkan pada tugas akhir ini adalah BPSK, QPSK, 8PSK, dan 16 QAM. Perhitungan nilai power dan bandwidth pada tiap–tiap modulasi akan memberikan modulasi yang paling optimum. Verifikasi modulasi yang optimum pada sistem TDMA dilihat dari jumlah carrier segi bandwidth dan power yang hampir mendekati. Pada sistem CDMA pencarian modulasi optimum dilihat dari proccesing gain yang terbesar.
Dari analisa diketahui sistem TDMA mempunyai modulasi yang optimum pada QPSK dengan FEC sebesar 1/2. Pada sistem ini dihasilkan jumlah carrier segi bandwidth dan segi power sebesar 12, serta menghasilkan kapasitas bit rate informasi 24.537,6 Kbps. Pada sistem CDMA modulasi yang optimum adalah BPSK dengan FEC sebesar 1/3, sistem ini mempunyai processing gain yang terbesar diantara lainnya senilai 921.6 dan kapasitas bit rate informasi sebesar 2560 Kbps.
Pada perbandingan diantara kedua sistem diketahui bahwa sistem TDMA lebih efisien dalam menggunakan kapasitas transponder dibandingkan sistem CDMA. Hal ini dikarenakan kapasitas bit rate informasi yang dihasilkan sistem TDMA sebesar 24.537,6 Kbps lebih besar dibandingkan sistem CDMA sebesar 2560 Kbps untuk memenuhi kapasitas transponder pada satelit Telkom 2 sebesar 36 MHz.Kata Kunci : sistem komunikasi satelit, kapasitas, TDMA, dan CDMAABSTRACT: Nowdays, the development in telecomunnication grows rapidly, including satellite communication system playing in there. Excalation in service and user of satellite will give attention in using available capacity. Therefore, the multiple access and modulation that have function to send the signal need focus in using them. Espescially in satellite communication system, using of optimum multiple access and modulation in system give efficiency in using capacity of transponder.
Power and bandwidth are priorty parameters to get capacity of transponder in satellite communication system. The limit of power in air space is one of the factor that power have appropriate with value of bandwidth. The kind of modulation that comparing in final project are BPSK, QPSK, 8PSK, and 16 QAM. The calculation of value power and bandwidth in each modulation will give the most optimum modulation. In TDMA, verification the most optimum modulation is from the number of carrier in bandwidth close to the number of carrier in power. The most optimum modulation in CDMA is looking from the biggest proccesing gain in each modulation.
Based on analysis result, can be known that TDMA system get the most modulation is QPSK with FEC 1/3 . This system has the number of carrier in bandwidth and power are 12, and get the capacity of information bit rate is about 24.537,6 Kbps. In CDMA system, the most optimum modulation is BPSK with FEC 1/3, this system have the biggest processing gain is 2560 Kbps.
In comparing the two systems, can be know that TDMA system is more efficient in using capacity of transponder than CDMA system. This statement because the capacity of information bit rate in TDMA is 24.537,6 Kbps is bigger than 2560 Kbps that get from CDMA system. The two of result are from the calculation capacity of transponder satellite Telkom 2 that has 36 MHz capacity
Keyword: satellite communication system, capacity, TDMA, and CDMA

Subjek

Transmisi Telkom
 

Katalog

Analisis Perbandingan Kapasitas Transponder Satelit Dengan Menggunakan TDMA Terhadap CDMA Pada Modulasi Yang Paling Optimum Di Masing-Masing Akses
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Leonar Agustinus
Perorangan
Bambang Sumajudin, Gideon Jonathan
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2008

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini