ABSTRAKSI: Dalam era globalisasi yang sudah demikian canggih, berbagai kebutuhan masyarakat akan layanan informasi semakin meningkat. Selain itu diperlukan adanya suatu sistem telekomunikasi yang mempunyai kehandalan, fleksibilitas, efisiensi dan ketersediaan yang tinggi.
Permasalahan pada sistem wireless ini adalah keterbatasan bandwidth yang digunakan untuk mengakomodasikan berbagai jenis informasi. Dengan berbagai permasalahan tersebut maka pihak operator seluler melakukan rekonstruksi pada beberapa BTS (Base Transceiver Station) yang ada pada daerah yang sangat padat trafiknya. Permasalahan utama yang dihadapi pihak operator adalah adanya keterbatasan bandwidth pada permintaan pelayanan seluler yang meningkat pesat pada belakangan ini.
Namun dengan penambahan site dengan cara splitting tersebut perlu diantisipasi timbulnya interferensi dari frequency reuse yang digunakan. Maka dari itu perlulah dilakukan suatu pemecahan masalah dengan pemakaian SFH (Synthesizer Frekuensi Hopping) pada perangkat BTS sebagai mengurangi tingkat interferensi karena frequency reuse. Sistem ini merupakan suatu mekanisme dimana sistem melompat-lompatkan informasi yang ditransmisikan. Di dalam tugas akhir ini akan dianalisa kinerja perbandingan antara sistem non hopping dengan sistem hopping. Analisa perbandingan tersebut meliputi besarnya pengaruh frekuensi hopping terhadap perbaikan CIR (Carrier to Interference Ratio) dan BER (Bit Error Rate), evaluasi ini juga meliputi parameter-parameter Call Success Rate, Drop Call Rate, Blocked Call Rate, dan Handover Failure Rate terhadap pola kedatangan panggilan dan lamanya panggilan menduduki suatu kanal.
Pada nilai CIR yang sama yaitu 25 dB untuk frekuensi hopping terjadi peningkatan yang cukup signifikan, BER=9x10-4 pada kecepatan 0km/jam menjadi BER=1x10-2 pada kecepatan 60 km/jam untuk kondisi kanal rayleigh+AWGN. Terjadi peningkatan terhadap Call Success Rate sebesar 2 % dan penurunan pada tingkat Blocked Call Rate, Drop Call Rate dan Handover Failure Rate masing-masing sebesar 36 %, 33 % dan 68 % setelah penerapan frekuensi hopping berdasarkan data statistik di lapangan
Kata Kunci : -ABSTRACT: In the sophisticated globalization era, people’s necessity of information services were increasing incredibly. Besides of that, it was needed a communication system which had reliability, flexibility, efficiency, and high availability.
The set of wireless system’s problem is limitation of used bandwidth to accommodate many kinds of information. Because of that problem, cellular operator reconstructes a few of BTS (Base Transceiver Station) in the dense urban with high level of traffic. The major problem of bandwidth limitation which is faced by operator because nowadays the request of cellular service was increasing rapidly
However interference matter which has been effected by frequency reuse because of the sites adding with splitting way needs to be anticipated. Then this problem needs to be solved with using SFH (Synthesizer Frequency Hopping) on BTS to reduce the interference because of frequency reuse. The mechanism system of SFH hops the transmission frequencies. This book will be analyzed the comparison of non hopping system’s works and hopping system’s works. The comparison analysis consists of the value of hopping frequency to CIR (Co-channel Interference Ratio) and BER (Bit Error Rate) improvement, the evaluation consisted of Call Success Rate, Drop Call Rate, Blocked Call Rate, and Handover Failure Rate parameters to the Arrival Rate and the Holding Time.
On the same CIR value (25 dB) for frequency hopping, there is a significant improvement from BER=9x10-4 with 0km/hour velocity to BER=1x10-2 with 60 km/hour velocity for rayleigh+AWGN channel condition. There is increasing of Call Success Rate equal to 2 % and decreasing of Blocked Call Rate equal to 36%, Drop Call Rate equal to 33%, and Handover Failure Rate equal to 68% after implementation of frequency hopping which based on location statistic dataKeyword: -