ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE ALGORITMA RANDOM EARLY DETECTION DAN CLASS BASED QUEUEING PADA WIMAX

SAROHA GEORGE VAN HOUTEN SIMANJUNTAK

Informasi Dasar

60 kali
111040148
004.6
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakana teknologi wireless dalam teknologi broadband dan bekerja pada Metropolitan Area Network (MAN).WiMAX mampu menyediakan layanan dengan kecepatan data yang tinggi dan dan memiliki cakupan daerah yang lebih luas dibandingkan dengan teknologi broadband lainnya. Hal inilah yang menyebabkan jumlah pelanggan yang semakin banyak. Mengingat permintaan jumlah pelanggan yang semakin banyak, WiMAX harus mampu menyediakan layanan dengan kualitas yang baik.Untuk meningkatkan performansi QoS dari tiap-tiap jenis tipe layanan, dibutuhkan suatu penjadwalan.
Pada Tugas Akhir ini menguji QoS dengan menggunakan algoritma penjadwalan yaitu Random Early Detection (RED) dan Class Based Queueing (CBQ).Parameterparameter QoS yang akan diamati adalah throughput, delay, dan packet loss. Pada tugas akhir ini,simulasi dilakukan dengan software ns-allinone-2.3.
Persentase packet loss paling maksimal yang dihasilkan oleh skema penjadwalan RED dan CBQ terjadi pada saat user berjumlah 40 yaitu untuk layanan video 15.32% dan 17.07 %, sedangkan untuk layanan VoIP sebesar 9.12 % dan 9.3 %..Delay paling maksimal untuk layanan video yang dihasilkan oleh skema penjadwalan RED dan CBQ terjadi pada saat user berjumlah 40 yaitu 15.687 ms dan 14.029 ms untuk layanan video sedangkan untuk layanan VoIP sebesar 13.6795 ms dan 16.3904 ms.Kata Kunci : Random Early Detection, Class Based Queueing (CBQ). QoS, ns-allinone-2.3,2.31, throughput, delay, dan packet loss.ABSTRACT: WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) is a wireless technology in broadband technology and work on the Metropolitan Area Network (MAN). WiMAX can provide services with high-speed data and has a wider coverage area compared to other broadband technologies. This caused the number of customers increased. According to the customer’s demand that comes bigger, WiMAX should be able to provide a good quality service .. The scheduling can be run with various bandwidth requirements based on the kinds of types of services. That is, scheduling is able to improve the QoS of each type of service.
In this final test ,to see the QoS by using scheduling algorithm those are Random Early Detection (RED) and Class Based Queueing (CBQ). QoS parameters to be observed is the throughput, delay, and packet loss. In this project, simulations performed with ns-allinone software-2:3.
The percentage of the maximum packet loss generated by the RED and CBQ scheduling scheme occurs when users are 40 ie for video services 15:32% and 17:07%, while for VoIP services at 9:12% and 9.3% .The maximum delay for video services generated by RED and CBQ scheduling scheme occurs when users are 40 of 15,687 ms and 14,029 ms for video services to VoIP services while at 13.6795 and 16.3904 ms ms.Keyword: Random Early Detection, Class Based Queueing (CBQ). QoS, ns-allinone-2:31, throughput, delay, and packet loss.

Subjek

Jaringan Multimedia
 

Katalog

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE ALGORITMA RANDOM EARLY DETECTION DAN CLASS BASED QUEUEING PADA WIMAX
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

SAROHA GEORGE VAN HOUTEN SIMANJUNTAK
Perorangan
Sofia Naning Hertiana, Agus Ganda Permana
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2011

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini