Perencanaan Jaringan UMTS Berbasis High Speed Packet Access (HSDPA/HSUPA) Pada Area Jakarta Pusat

Evandro Panahatan Simorangkir

Informasi Dasar

111040158
004.6
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Kebutuhan akan layanan data seperti internet, video call, video conference, dan voip pada jaringan UMTS saat ini meningkat dengan pesat. Oleh sebab itu diperlukan data rate yang tinggi untuk dapat memenuhi layanan tersebut. Sistem HSPA ( High Speed Packet Access) yang meliputi HSDPA (Rel-5) dan HSUPA (Rel-6) mampu memberikan peningkatan data rate yang significant dibandingkan dengan sistem WCDMA (Rel-99). Teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) secara teoritis mampu memberikan data rate maksimum pada arah downlink mencapai 14,4 Mbps, sedangkan Teknologi HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) pada arah uplink secara teoritis dapat memberikan data rate maksimum 5,6 Mbps. Tugas akhir ini membahas mengenai proses perencanaan jaringan UMTS berbasis HSPA (HSDPA/HSUPA) pada area Jakarta Pusat. Area Jakarta Pusat merupakan area dengan prospek akan penggunaan layanan data yang tinggi karena merupakan pusat bisnis, perkantoran, apartemen dan perbelanjaan, sehingga pada area tersebut sangat cocok untuk dibuat perencanaan jaringan UMTS-HSPA. Perencanaan akan difokuskan pada perencanaan Node-B HSDPA/HSUPA yang merupakan base station pada jaringan UMTS-HSPA. Dalam perencanaan ini dibuat software untuk menghitung nilai MAPL , jumlah pelanggan, kapasitas sistem, dan jumlah sel dengan tool Matlab 7.1. Visualiasasi sel hasil perencanaan dibuat dengan tool MapInfo. Perencanaan diawali dengan perhitungan link budget untuk mengukur pathloss maksimum untuk mendapatkan radius sel berdasarkan pathloss. Dari hasil perhitungan pathloss didapatkan radius sel sebesar 1,4255 km, dengan jumlah sel (node-B) yang dibutuhkan sebanyak 12 sel (node-B). Kemudian dilakukan estimasi trafik berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan dan throughput demand pelanggan. Jumlah pelanggan diprediksikan mencapai 77.478 pada tahun ke-4, dengan throughput demand mencapai 463,98 Mbps. Selanjutnya akan dilakukan perencanaan jumlah sel (node B), coverage sel, dan lokasi node-B yang optimal berdasarkan kapasitas sistem dan trafik pelanggan, dimana didapatkan jumlah sel sebanyak 11 sel (node-B) dengan radius sel 1,499 km. Dari hasil analisa yang diperoleh: merekomendasikan untuk memilih perencanaan berdasarkan trafik dan kapasitas, dikarenakan perencanaan tersebut lebih optimal dan efisien serta mampu memenuhi kebutuhan akan trafik pelanggan sampai tahun ke-4.Kata Kunci : HSPA, HSDPA, HSUPA, link budget, node-BABSTRACT: The demand of data services such as internet, video-call, video-conference, and voip have been increasing in UMTS network. Thus high speed data rate is needed in order to cover the demand of those services. The HSPA (High Speed Packet Access) system which is consisted of HSDPA (Rel.5) and HSUPA (Rel.6) can increase the data rate significantly compared to WCDMA (Rel.99) system. Theoretically HSDPA technology can offer data rate in downlink side up to 14.4 Mbps, and HSUPA technology can offer data rate in uplink side up to 5.7 Mbps. This final project discuss about the process of UMTS network planning based on HSPA (HSDPA/HSUPA) on Jakarta Pusat area. Jakarta Pusat is an area with high potential of data services using, because this area is consisted of business areas, office buildings, apartments and shopping areas. Thus planning the UMTS-HSPA network in Jakarta Pusat area is convenient. The planning will be focused in designing the HSDPA/HSUPA node-Bs which are the base stations of UMTS-HSPA network. In this planning, a software will be assembled for measuring MAPL, number of subscribers, number of cells required by using Matlab 7.1. Cells will be visualized by using MapInfo. The planning will start with the link budget calculation for measuring the maximum pathloss in the area, thus the cell radius will be obtained based on the pathloss. Cell radius obtained from pathloss calculation is 1.4255 km, and number of cells (node-Bs) required is 12 cells (node-Bs). Next step, the traffic forecasting is performed to predict the number of subscribers and to measure the throughput demand of subscribers. Number of subscribers is predicted to be 77,478 subs in the 4th year, with the throughput demand up to 468.98 Mbps. After that, the planning will design the number of cells (node-Bs), cell coverage, and optimum node-Bs location based on traffic and capacity, which obtains 11 cells (node-Bs) with 1.499 km cell radius. From result analysis : recommend to plan the network based on traffic and capacity, since the design is more optimum, efficient, and can cover the traffic demand of the subscribers until the 4th year.Keyword: HSPA, HSDPA, HSUPA, link budget, node-B

Subjek

Jaringan Multimedia
 

Katalog

Perencanaan Jaringan UMTS Berbasis High Speed Packet Access (HSDPA/HSUPA) Pada Area Jakarta Pusat
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Evandro Panahatan Simorangkir
Perorangan
Uke Kurniawan Usman, Ida Wahidah
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2008

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini