ABSTRAKSI: Perkembangan teknologi telekomunikasi sangatlah cepat, terutama komunikasi wireless mobility, dari teknologi generasi pertama (1G) sampai sekarang geberasi ketiga (3G). Perubahan cepat terkadang membuat kesulitan dalam mengaplikasikan teknologi yang ada, keadaan ini membuat para penyedia jasa teknologi telekomunikasi untuk berfikir menggunakan teknologi baru dengan tidak secara langsung menghilangkan teknologi yang sudah ada. Perubahan ini terjadi pada sistem CDMA 2000 1X EV-DO dan sistem WiMAX IEEE 802.16e yang akan direalisasikan oleh PT. Telkom Bandung dengan memanfaatkan BS (Base Station) yang sudah ada dari CDMA 2000 1X.
Pemanfaatan dan pengembangan keduanya sudah dilakukan oleh PT. Telkom. Dengan demikian kebutuhan layanan transmisi data wireless kecepatan tinggi dapat disediakan kepada masyarakat. Agar dapat digunakan secara optimal, maka dilakukan studi kasus terhadap kedua teknologi ini.
Tugas akhir ini menganalisis sistem pada WiMAX IEEE 802.16e dan CDMA 2000 1X EV-DO. Parameter utama yang digunakan dalam analisis yaitu cakupan (link budget dan traffic), kualitas dan kapasitas. Dari analisa cakupan metode link budget didapat 7 sel (urban) dan 2 sel (sub urban) pada CDMA 2000 1X EV-DO. Sedangkan WiMAX IEEE 802.16e di dapat sebanyak 20 sel (urban) dan 13 sel (sub urban). Untuk metode trafik pada daerah urban sebanyak 7 sel dan 2 sel sedang untuk sub urban sebanyak 2 sel dan 4 sel. Pada analisis kualitas, untuk BER yang sama (10-5) arah reverse didapat nilai Eb/No pada CDMA 2000 1X EV-DO menghasilkan nilai 10 dB dan WiMAX IEEE 802.16e di dapat nilai 13,4 dB, 15,2 dB dan16,3 dB. Sedang pada arah forward dengan menggunakan modulasi yang sama (QPSK) di dapat nilai 12,5 dB dan 14,5 dB. Pada perhitungan kapasitas maksimum per sel pada masing – masing sistem, untuk CDMA 2000 1X EV-DO sebesar 1,868 Mbps/sel (forward link) dan WiMAX IEEE 802.16e sebesar 9,18 Mbps/sel (forward link).
Kata Kunci : CDMA 2000 IX EV-DO, WiMax, Modulasi Adaptif, Propagasi, Maximum Allowed Path LossABSTRACT: The development of telecommunication technology is fast, especially wireless mobility technology, from first generation until third generation technology. Rapid development sometimes make dificulties in using present technology, this condition makes telecommunication provider to think using the newest technology erases present technology. This change occurs in CDMA 2000 IX EV-DO system and WiMax IEEE 802.16e system that will be realized by PT. Telkom Bandung with use present BS (Base Station) from CDMA 2000 1X.
Both have been used and developed by PT Telkom. Those would provide the entire inhabitant with high speed wireless data transmission services. In order to optimalize these technology, case study performed.
This final project discuses WiMAX IEEE 802.16e and CDMA 2000 1X EV-DO system. It uses coverage (link budget and traffic), quality and capacity as primary parameters. 7 cells (urban) and 2 cells (sub urban) of CDMA 2000 1X EV-DO retrieved from the analysis of coverage by link budget method, while 20 cells (urban) and 13 cells (sub urban) retrieved from WiMAX IEEE 802.16e with the same analysis method. In other hands coverage analysis by traffic method gives 7 cells (urban) and 2 cells (sub urban) from CDMA 2000 1X EV-DO while 2 cells (urban) and 4 cells(sub urban) retrieved from WiMAX IEEE 802.16e. Quality analysis with the same BER (10-5) at reverse link gives Eb/No at 10 dB of value of CDMA 200 1X EV-DO while WiMAX IEEE 802.16e gives values of 13,4 dB, 15,2 dB and 16,3 dB. In forward link, using same modulation (QPSK) gives values of 12,5 dB and 14,5 dB. In per cell maximum capacity measurement CDMA 2000 1X EV-DO gives value of 1,868 Mbps/cell (forward link) while WiMAX IEEE 802.16e gives value of 9,18 Mbps/cell (forward link).
Keyword: CDMA 2000 IX EV-DO, WiMax, Modulasi Adaptif, Propagasi, Maximum Allowed Path Loss