ABSTRAKSI: High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah suatu teknologi terbaru dalam sistem telekomunikasi bergerak yang dikeluarkan oleh 3GPP Release 5 dan merupakan teknologi generasi 3,5 (3,5G). Teknologi ini dirancang untuk dapat menyediakan kompatibilitas keragaman layanan data kepada pengguna, dan juga menciptakan suatu sistem global dengan akses hampir tanpa batas di seluruh dunia. Berdasarkanhal tersebut, maka HSDPA harus mempunyai daerah cakupan global sehingga pengguna dapat mengakses layanan komunikasi darimanapun dan kapanpun.
Tingginya demand komunikasi dan mobilitas pengguna pada jaringan terestrial, terutama komunikasi seluler menuntut adanya kontinuitas layanan, karena pemutusan panggilan yang sedang berlangsung secara premature akan dirasakan lebih mengganggu, daripada tidak dapat melakukan panggilan baru, yang disebabkan oleh kurang tersedianya resource pada jaringan, sehingga menjaga kontinuitas panggilan yang sedang berlangsung dirasa lebih penting daripada menerima panggilan baru yang berusaha masuk ke dalam suatu jaringan. Oleh karena itu sebagian besar algoritma handover memberikan prioritas yang lebih tinggi kepada handover panggilan daripada untuk panggilan baru.
Ketidakmampuan menyelesaikan prosedur handover untuk membentuk hubungan yang baru dengan sel target disebut sebagai kegagalan handover. Kegagalan handover secara umum dapat disebabkan keterbatasan ketersediaan kanal dan keterbatasan cakupan layanan yang akan memicu beberapa hal antara lain kegagalan handover pensinyalan, lepasnya kanal yang lama sebelum sinyal handover diterima dan jugakurangnya resource frekuensi yang tersedia pada sel target untuk dapat mengakomodasi panggilan handover.
Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa user yang bergerak dengan kecepatan lebih tinggi memiliki probabilitas dropping paling minimum jika menggunakan parameter handover : AS-Th-Add &Drop= 13 dB, AS-hyst= 4 dB, AS-Rep= 5 dB. Dimana saat kecepatan user 5 km/jam dropping yang terjadi adalah sebesar 0.009, saat kecepatan 50 km/jam droppping yang terjadi sebesar 0.0017, dan saat kecepatan 100 km/jam droppping yang terjadi sebesar 0.001953.
Kata Kunci : Handover, HSDPAABSTRACT: High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) is one of a new technology in cellular telecommunication system that was released by 3GPP Release 5 and it was called 3,5G . This technology was designed to provide user data services, and to create a global system with infinitely access in the world. Based on it, HSDPA should have an global coverage so that user can access any communication services wherever and whenever.
Because of the higher demand of communication and user mobility on terestrial network, espescially for cellular communication have requiring the service continuity, especially for the cellular one. Premature termination of an ongoing call is more frustrating than not being able to start a new call due to the lack of resources in the network. Therefore it generally accepted that handover users should be given priority over new users in resource allocation.
The unexpected termination within handover procedure to achieve the cell target is known as handover failure. Commonly, handover failure can caused by limited channel capacity and limited services coverage. Those two factors will trigger some proccess,and those proccess are failure of signalling handover, previous channel released before handover signal can received, and limited frequency resource on the target cell.
The research shows that user who moving with higher speed have the most minimum dropping probability if use handover parameter : AS-Th-Add &Drop= 13 dB, AS-hyst= 4 dB, AS-Rep= 5 dB. When the speed is 5 km/hours the dropping is 0.009. When user with the speed 50 km/hours the dropping is 0.0017, then when the speed is 100 km/hours the dropping is 0.00195.
Keyword: Handover, HSDPA