ABSTRAKSI: Dengan cepatnya pertumbuhan pengguna jaringan telekomunikasi untuk akses broadband, inilah saatnya operator dan vendor untuk mengimplementasikan LTE untuk memenuhi pertumbuhan tersebut. LTE akan mendorong transformasi aplikasi dan layanan berbasis circuit bermigrasi ke lingkungan “All IP”. Walaupun LTE adalah solusi dari kebutuhan yang meningkat tersebut, LTE tidak bisa dikembangkan sendiri. LTE harus dapat berinteraksi dengan jaringan sebelumnya yaitu UMTS ataupun GSM yang masih berbasis circuit switch.
Tipe handover yang terjadi pada kasus LTE ke UMTS adalah Intersystem Handover. Intersystem Handover merupakan aspek penting dalam perkembangan ini yang perlu ditangani dan dikaji dengan teliti untuk memastikan hubungan yang telah terjalin secara berkesinambungan antara LTE dengan UMTS. Sehingga perkembangan LTE yang bertahap dapat dilakukan.
Hasil akhir dari simulasi pengukuran Received Signal Strength pada user adalah melakukan analisis dari hasil simulasi untuk mendapatkan jaringan yang optimal dan dapat interkoneksi dengan baik antar LTE dan UMTS dalam rangka mendukung pengembangan LTE. Dari hasil analisis simulasi didapatkan hasil terbaik pada saat parameter bernilai RSRPmin(LTE) = -99 dBm, RSCPmin(UMTS) = - 98 dBm, HOM = 2 dB dan TTT = 600 ms. Semakin kecil nilai RSRPmin(LTE) dan RSCPmin(UMTS) maka semakin kecil pula nilai probabilitas dropping. Ini akibat threshold sinyal terima memiliki toleransi pada buruknya kuat sinyal terima. Pada skenario 1 dan 2 nilai HOM memiliki kecenderungan hasil yang berkebalikan akibat adanya kondisi TTT. Baik pada optimasi skenario 1 maupun 2 dengan Probabilitas Dropping 3km/jam = 0.2800, 10 km/jam = 0.2300, 30km/jam = 0.1300, 60km/jam = 0.0300 dan 90km/jam = 0.0400 untuk skenario 1 (tanpa TTT) dan Probabilitas Dropping 3 Km/jam = 0.31, 10 Km/jam = 0.27, 30 Km/jam = 0.11, 60 Km/jam = 0.02, dan 90 Km/jam = 0.02 untuk skenario 2 (dengan TTT).Kata Kunci : LTE, UMTS, Intersystem HandoverABSTRACT: With the rapid growth telecommunications networks user for broadband access, it's time to operators and vendors to implement LTE to fulfill it's growth. LTE will drive the transformation of circuit-based applications and services migrate to the environment "All IP". Eventhough LTE is a solution from the requirement recieved from the growth, LTE cannot be developed alone. LTE must be able to interact with the previous network which is UMTS or even GMS which is still circuit switch based.
The handover type that happens on LTE to UMTS case is Intersystem handover. Intersystem handover is an important aspect on this development, which needs to be handled and assessed thoroughly to ensure the connection that has been established betweet LTE and UMTS. So that the gradual development of LTE can be done.
The final result from measuring Recieved Signal Strength on the user is doing an analysis from the simulation result to achieve an optimal network and having a good value of interconnection between LTE and UMTS in order to develope LTE. From the simulation analysis, the best result is when the parameter value is RSRPmin(LTE) = -99 dBm, RSCPmin(UMTS) = - 98 dBm, HOM = 2 dB dan TTT = 600 ms. The smaller value RSRPmin (LTE) and RSCPmin (UMTS), the smaller probability of dropping. This consequence the threshold value of received signal has a tolerance to poor received signal strength. In scenarios 1 and 2 HOM values has a tendency opposite results due to the condition of TTT. On either scenario 1 or 2 with a Dropping probabiliity 3km/h = 0.2800, 10 km/h = 0.2300, 30km/h = 0.1300, 60km/h = 0.0300 and 90km/h = 0.0400 for scenario 1 (without TTT) and Dropping Probability 3 Km/h = 0.31, 10 Km/h = 0.27, 30 Km/h = 0.11, 60 Km/h = 0.02, and 90 Km/h = 0.02 for scenario 2 (with TTT)Keyword: LTE, UMTS, Intersystem Handover