ABSTRAKSI: Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan penggunaan frekuensi. Frekuensi memiliki peranan yang sangat penting di dalam dunia telekomunikasi, namun jumlahnya terbatas dan mahal dalam hal pembiayaan dan operasional. Pemerintah sebagai pihak yang mengatur regulasi frekuensi haruslah bekerja sama dengan operator telekomunikasi dalam hal penataan dan pemanfaatan alokasi frekuensi sehingga tepat guna dan efisien.
Di kawasan Asia Pasific diprediksi akan mulai terjadi penurunan pelanggan/ traffic suara di GSM 900 MHz pada tahun 2014, hal ini juga akan terjadi di Indonesia. Kondisi ini diakibatkan sudah mulai dominan perangkat atau ekosistem handset yang mendukung layanan 3G dan mulai berkurangnya handset yang hanya mendukung layanan 2G GSM. Hal ini akan mengakibatkan semakin menurunnya utilisasi penggunaan bandwidth di band 900 MHz. di waktu yang sama juga diprediksi akan terjadi lonjakan pelanggan/traffic data pada layanan 3G UMTS atau HSPA. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bandwidth di band 900 MHz dan untuk mengakomodir kebutuhan penambahan bandwidth untuk layanan 3G, operator telekomunikasi mulai menyiasati untuk melakukan re-farming band 900 MHz untuk layanan 3G UMTS.
Dengan mengimplementasikan layanan 3G UMTS di band 900 MHz menyebabkan operator telekomunikasi akan mendapatkan beberapa manfaat. Pertama, terjadi peningkatan radius sel di area urban, sub urban, dan rural dengan peningkatan masing-masing sebesar 51,85%, 51,72 % dan 50,25 % untuk layanan CS UDI pada arah uplink. Dengan demikian akan menekan biaya investasi untuk pembangunan site 3G dengan band 900 MHz. Kedua, mendapatkan penetrasi sinyal 3G indoor yang lebih kuat sebesar 14,02 dB jika dibandingkan dengan band 2100 MHz. Dengan manfaat-manfaat diatas menunjukkan bahwa penyebaran UMTS di band 900 MHz sangat efektif untuk diimplementasikan.Kata Kunci : Penurunan traffic suara, Lonjakan traffic data, Re-farming band 900 MHz, Radius sel, Penetrasi indoor.ABSTRACT: Telecommunication technology is one of technology that uses frequency. Frequency is very important part in telecommunication, but it has limited number and very expensive in cost and operational. Government is manager to manage frequency regulation must have good teamwork with telecommunication operator service to arrange and allocate frequency, so it can be usefull and efficient.
In Asia-Pasific area is predicted that user in GSM 900 Mhz in 2014 will decrease, and it will happened in Indonesia. This condition is because there are many dominant devices or handset ecosystem that supported 3G service and improvement bandwidth utilization user in band 900 MHz. in the same time, it predicates that there will be high user in 3G service UMTS or HSPA. To increase efficiency by using bandwidth in band 900 MHz and fullfil bandwidth needs in 3G service, telecommunication operator start to re-farming band 900 Mhz for 3G UMTS service
Implementation 3G UMTS in band 900 effect telecommunication operator will get some benefit. First, increase in cell radius at urban, sub urban, and rural area by incrasing 51,85%, 51,72% and 50,25% for each area in uplink CS UDI service . It will be press the cost investement for 3G in band 900 MHz development. Second, get the 3G indoor signal penetration stronger by 14.02 dB when compared than band 2100 MHz. All of the advantages here shows that UMTS in band 900 MHz development is more effective to be implementationKeyword: Decreasing voice traffic, Increasing data traffic, Re-farming band 900 MHz, Cell radius, Indoor penetration