ABSTRAKSI: Kepadatan trafik suara maupun data dari operator Telkomsel yang terjadi di daerah Swarga Bara PT Kaltim Prima Coal, Sangatta, Kalimantan Timur serta buruknya parameter sinyal yang ada di daerah tersebut, maka dengan ini Telkomsel akan membangun sebuah Node B untuk mengatasi hal tersebut.
Perencanaan yang matang sangat diperlukan dalam sebuah pembangunan jaringan seluler. Hal ini disebabkan karena dalam pembangunannya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perencanaan tersebut antara lain perencanaan kapasitas, coverage dan link radio terrestrial. Dalam perencanaan digunakan software Atoll 2.8.0, Pathloss 4.0, MCOM 4.2, Global Mapper, Map Info, Mapsource, Nroute, serta TEMS Investigation 8.0.4.
Dalam tugas akhir ini telah dilakukan perencanaan pembangunan Node B Telkomsel di daerah Swarga Bara PT Kaltim Prima Coal, Sangatta, Kalimantan Timur. Dari perencanaan kapasitas dihasilkan prediksi pelanggan hingga 2017 adalah 8053 pelanggan, offered traffic untuk uplink adalah 172,92 kbps/km2, luas sel sebesar 13,43 km2/sel, radius sel sebesar 2,27 km dan jumlah sel sebanyak 2 sel. Dari perencanaan coverage didapatkan maximum allowable pathloss untuk layanan voice sebesar 141.9 dB, layanan data real time sebesar 133.8 dB, dan layanan data non-real time sebesar 139.9 dB, selain itu didapatkan pula jari-jari sel berdasarkan perhitungan dengan persamaan COST 231-Hata masing-masing untuk voice, data real time, dan data non-real time sebesar 5,06 km, 4,11 km, dan 3,2 km, sementara itu untuk mencapai kondisi line of sight, antena microwave diletakkan di ketinggian 30 m baik itu di near end maupun far end.Kata Kunci : Node B, coverage, kapasitas, link radio terrestrialABSTRACT: Density voice and data traffic from the operator Telkomsel is happening in the Swarga Bara PT Kalimantan Prima Coal, Sangatta, East Kalimantan and poor signal parameters that exist in the area, then it is hereby Telkomsel will build a Node B to overcome it.
Good planning is required in a cellular network construction. This is caused by the construction will cost quite a bit. Plans include capacity planning, coverage and terrestrial radio link. In planning used software 2.8.0 Atoll, Pathloss 4.0, MCom 4.2, Global Mapper, Map Info, MapSource, Nroute, and TEMS Investigation 8.0.4.
In this final task development plan has been done in the Node B Swarga Bara Telkomsel PT Kalimantan Prima Coal, Sangatta, East Kalimantan. Predictions resulting from capacity planning to customers in 2017 was 8053 customers, Offered traffic for uplink is 172.92 kbps/km2, cell area of 13.43 km2/cell, cell radius of 2.27 km and the number of cells by 2 cells. Coverage obtained from the planning maximum allowable pathloss to 141.9 dB for voice services, real time data service of 133.8 dB, and data services for non-real time 139.9 dB, but it also obtained the radius of the cell based on the calculation of the COST 231-Hata equation respectively each for voice, real time data, and data non-real time by 5.06 km, 4.11 km and 3.2 km, while that to reach the state line of sight, microwave antenna is placed at a height of 30 m either at the near end and far end.Keyword: Node B, coverage, capacity, link radio terrestrial