ABSTRAKSI: Fiber to the Home (FTTH) adalah jaringan serat optik yang mengakses langsung sampai ke pengguna rumahan. Kapasitas dari rumah kabel di area perumahan Taman Kopo Indah tidak cukup menampung potensi permintaan pelanggan internet baru yang diramalkan di tahun 2013 mencapai 527 pengguna. Sehingga direncanakan pada tahun 2012 ini PT.Telkom merancang perumahan Taman Kopo Indah 5 menjadi Akses fiber to the home dengan menggunakan teknologi GPON.
Perancangan ini akan dimulai dengan meramalkan jumlah pelanggan yang akan menggunakan teknologi GPON pada kawasan perumahan Taman Kopo Indah 5.Kemudian dari hasil peramalan akan dirancang jaringan FTTH dari sentral sampai pelanggan dengan menentukan pemakaian, penempatan, jarak, dan spesifikasi perangkat. Setelah itu akan dianalisis hasil perancangan jaringan FTTH tersebut berdasarkan LPB dan RTB.
Ternyata hasil perancangan menunjukkan bahwa perancangan untuk daerah Perumahan Taman Kopo Indah 5 menggunakan sebuah ODC, 73 buah ODP dan 486 buah ONT dengan 34 buah splitter 1:4 dan 73 buah splitter 1:8. Berdasarkan perhitungan kelayakan sistem link Power Budget didapatkan redaman total pada jarak terjauh sebesar 22.37 dB untuk downlink dan 22.68 dB untuk uplink. Hal ini masih berada dalam toleransi yang ditetapkan ITU-T G.984 sebesar 28dB. Kemudian hasil perhitungan kelayakan sistem untuk rise time budget didapatkan rise time total untuk arah downlink dengan bitrate sebesar 2,4 Gbps, pelanggan terjauh menghasilkan Ttotal sebesar = 0.2625 ns. Ttotal masih berada di bawah nilai Tsistem sebesar 0,2917 ns. dan uplink dengan bitrate sebesar 1.2 Gbps, pelanggan terjauh menghasilkan Ttotal sebesar = 0.2503 ns. Ttotal masih berada di bawah nilai Tsistem sebesar 0.5833 ns dengan demikian sistem tersebut masih memenuhi rise time budget dengan pengkodean NRZ.Kata Kunci : FTTH, GPON, Power Link Budget, Rise Time Budget.ABSTRACT: Fiber to the Home (FTTH) is a fiber optic network which connecting the residence user directly. Capacity of the cable termination shelter in the residential area no longer enough to accommodate the potential predicted demand for new internet subscribers in the year 2013 reaches 527 subscribers. Thus, PT.TELKOM will design Taman Kopo Indah 5 residential to be a fiber to the home access by using GPON technology.
Designing begins by forecasting a number of customers who will use GPON technology in residential areas Taman Kopo Indah 5. Then the result will be used to design FTTH network by determining the utilization, device placement, distance, and device specification. Afterward, FTTH network architecture should be analyzed based on LPB and RTB.
The designing output showed that Taman Kopo Indah 5 residence use an ODC, 73 ODP and 486 ONT with 34 pieces of splitter 1:4 and 73 pieces of 1:8 splitter. Based on the calculation of power line budget feasibility, total attenuation for farthest distance are about 22.37 dB for downlink and 22.68 dB for uplink. It is still in tolerance specified by ITU-T G.984 28dB. The results of feasibility regarding to calculation of rise time budget available for the downlink with a total bitrate of 2.4 Gbps, farthest customers generate Ttotal = 0.2625 ns. Ttotal still under Tsistem value of 0.2917 ns. While uplink with the bitrate by 1.2 Gbps, farthest customers generate Ttotal for = 0.2503 ns. Ttotal remained is below the value of 0.5833 ns. Thus the system still comply rise time budget with NRZ encoding.Keyword: FTTH, GPON, Power Link Budget, Rise Time Budget.