ABSTRAKSI: Mencari rute menuju ruangan tujuan seringkali menjadi masalah saat kita berada didalam suatu bangunan asing yang baru pertama kali kita kunjungi, terlebih apabila kondisi didalam bangunan tersebut ramai atau bangunan memiliki denah yang berliku. Papan direktori konvensional yang biasanya disediakan pun masih memiliki kekurangan yakni sifatnya yang immobile atau tidak dapat berpindah. Selain itu, papan direktori konvensional biasanya terdiri dari berbagai macam informasi sehingga mengharuskan pembacanya untuk memilah informasi yang dibutuhkan dan menyebabkan dibutuhkannya waktu lebih lama untuk mencari jalan menuju ke tujuan.
Untuk mengatasi kekurangan dari papan direktori konvensional, pada Tugas Akhir ini telah dilakukan perancangan sebuah prototype aplikasi mobile indoor directory yang dapat memperkirakan posisi user didalam bangunan (positioning) dan memiliki fitur pencari rute (pathfinding) untuk menuju ruangan tujuan user didalam gedung N Institut Teknologi Telkom. Untuk mendukung positioning dalam keadaan indoor, aplikasi ini menerapkan salah satu teknik Wireless Positioning System (WPS) berbasis WiFi, yaitu WiFi Fingerprinting, yang dapat memperkirakan posisi user didalam bangunan berdasarkan selisih pola kuat sinyal Access Point (AP) yang diterima di posisi user dengan pola kuat sinyal AP yang ada pada database. Sedangkan untuk fitur pathfinding pada aplikasi ini digunakan algoritma Djikstra.
Pada Tugas Akhir ini, parameter performansi yang diujikan adalah tingkat validasi dan waktu komputasi. Berdasarkan pengujian prototype di Gedung N Institut Teknologi Telkom, aplikasi memiliki tingkat validasi 91,67% untuk fitur positioning serta 100% untuk fitur pathfinding. Rata-rata waktu komputasi adalah 95734.86 ms pada smartphone dengan prosesor 600 MHz.Kata Kunci : indoor, directory, wifi, wifi fingerprinting, positioning, pathfinding, algoritma djikstra, aplikasi mobile, android, prototypeABSTRACT: Finding the best route to our destination room may be an issue when we are inside a foreign building, moreover, if the building is crowded or it has a complicated layout. A conventional directory board that usually provided in a building still has weakness; it’s immobile. It also contains a lot of information that force the reader to filter out the irrelevant things, causing more times are spent just to find the best route to the destination room.
To overcome the weakness of a conventional directory board, a prototype of a mobile indoor directory application has been designed in this final task. It has a feature to estimate the user position inside a building, as well as finding the best route to the user’s destination room. To support the indoor positioning, this application use a Wireless Positioning System (WPS) technique based on WiFi, called WiFi Fingerprinting. It estimates the user position inside a building by comparing the pattern of received signal strength at that time and the pattern of recorded signal strength on a database. Meanwhile, Djikstra’s Algorithm is used to find the shortest route to the destination.
In this Final Task, the parameter performance is validation rate and computation time. From the experiment performed at the N Building of Institut Teknologi Telkom, the validation rate is 91,67% for positioning and 100% for pathfinding. The average computation time is 95734.86 ms on smartphone with 600 MHz processor.Keyword: indoor, directory, wifi, wifi fingerprinting, positioning, pathfinding, djikstra’s algorithm, mobile application, android, prototype