SIMULASI JARAK MINIMAL SATELIT TELKOM 1 DAN TELKOM 2 YANG MASIH DIMUNGKINKAN UNTUK TIDAK SALING MENGGANGGU DENGAN PERTIMBANGAN CARIER - CARIER TERINTERFERENSI

Eko Juanda

Informasi Dasar

82 kali
111098081
621.382 16
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Perkembangan teknologi telekomunikasi sekarang ini mengalami pertumbuhan yang begitu cepat seiring dengan kebutuhan layanan yang bervariasi. Konsekuensinya, area pelayananpun dituntut agar dapat mencakup wilayah yang global seluruh dunia dengan persediaan bandwith yang memadai. Mengingat hal tersebut,dan dengan beberapa keunggulan yang dimilikinya, pemilihan teknologi satelit dirasakan tepat sebagai solusi terbaik dalam menunjang cakupan global.

Karena begitu pentingnya pemakaian satelit maka banyak negara – negara didunia menempatkan satelit mereka pada orbit geosyincronus untuk tujuan komunikasi. Hal ini menyebabkan kapasitas menjadi overcrowded.

ITU sebagai badan yang mengatur tentang regulasi pertelekomunikasian dunia telah merekomendasikan jika jarak normal antar dua satelit yang berdekatan berkisar antara 20 – 40 agar terhindar dari interferensi. Oleh karenanya fokus pada tugas akhir ini membahas seberapa dekat jarak minimal antara dua buah satelit dengan cakupan overlapping (satelit Telkom 1 dan Telkom 2) dengan pertimbangan carrier – carrier terinterferensi. Data carrier yang disimulasikan dan dianalisa adalah yang berada di transponder Telkom yang kebanyakan menggunakan carrier 2048 Kbps, 64 Kbps, 512 Kbps dan 8448 Kbps dengan modulasi QPSK dan FEC ¾, dari berbagai macam variasi interferensi carrier, dengan merubah – ubah sudut geosentrisnya (jarak pisah satelit dilihat dari pusat bumi) maka didapat selisih jarak minimal yang acceptable adalah 1.330 , dengan nilai carrier to interference (C/I) = 22.69903297 dB yang berarti aman dan mendekati nilai C/N requirement interferensi yang dipersyaratkan yaitu sebesar 22.62 dB.

Kata Kunci : ASI,C/I, Sudut toposentris, Sudut GeosentrisABSTRACT: The growhting of telecommunications technology currently rapid growth due to the varied needs of the services. Consequently, the cover area required to cover areas around the world. In that regard, and with some of the advantages it has, the selection of appropriate satellite technology perceived as the best solution to support global coverage.

Considering the importance of satellite usage, then many countries in the world put their satellites on orbit geosyincrhonus for communication purposes. This causes the capacity tobecome overcrowded.

ITU as a regulatory union of telecommunications that governs world have been recommended that the normal distance between two adjacent satellites range from 2 – 4 deggre to avoid interference. Therefore focus on this final project to discusses how the close of minimum distance between two satellites with overlapping coverage (satellite Telkom 1 and Telkom 2) with consideration of carriers interferenced. The data carrier is simulated and analyzed is located at transponder carrier Telkom which emit most of 2048 Kbps, 64 Kbps, 512 Kbps, 8448 Kbps and with QPSK modulation and FEC ¾, from a wide range of variation in the importance of the difference of carrier interferenced to the minimum acceptable distance is 1.360 with the carrier to interference (C / I) = 22.69903297 dB ,which means that there are safe or are above the C / N required is 22.62 dB.

Keyword: ASI, Carrier to interference, Topocentris angle, Geocentric angle.

Subjek

Transmisi Telkom
 

Katalog

SIMULASI JARAK MINIMAL SATELIT TELKOM 1 DAN TELKOM 2 YANG MASIH DIMUNGKINKAN UNTUK TIDAK SALING MENGGANGGU DENGAN PERTIMBANGAN CARIER - CARIER TERINTERFERENSI
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Eko Juanda
Perorangan
Sugito, Gideon Jonathan
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2012

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini