ABSTRAKSI: Kebutuhan akses internet yang cepat dan layanan multimedia saat ini sudah cukup tinggi, mengingat pada tahun 2015, PT Telkom menargetkan seluruh jaringan kabel tembaga sudah tergantikan oleh jaringan kabel optik. FTTH (Fiber To The Home) merupakan salah satu infrastruktur jaringan yang akan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali di kos-kosan kawasan Sukabirus Telkom University Bandung. FTTH ini akan diimplementasikan dengan teknologi CWDM (Coarse Wavelenght Division Multiplexing).
Pada tugas akhir ini, peneliti merancang jaringan FTTH dengan menggunakan multiplexer CWDM, dengan mengacu pada letak OLT-STO di Cijaura serta letak ODC di belakang Masjid Syamsul Ulum kawasan pendidikan Telkom dengan jumlah pelanggan yaitu 32 unit pelanggan. Perancangan ini dimulai dengan menentukan lokasi, pengumpulan data-data. Perancangan FTTH yaitu dengan penentuan perangkat berupa spesifikasi perangkat, tata letak dan jumlah perangkat yang digunakan. Kemudian akan dianalisis berdasarkan parameter yang telah ditetapkan berupa link power budget, rise time budget, signal to noise ratio, dan bit error rate.
Perangkat yang dibutuhkan pada perancangan ini yaitu kabel fiber G.652.D sebanyak 0.518 km, kabel fiber G.657 sebanyak 2.9 km, konektor SC sebanyak 68 buah, ODP aerial 1:8 sebanyak 2 buah, dan ONT dengan spesifikasi : Optical power : max 4 dBm; Receiver sensitivity : -28 dBm; Insertion loss : 4 dB; Wavelength spacing : 20 nm. Dari hasil perhitungan dengan jarak terjauh dengan redaman panjang gelombang / km yang paling besar didapatkan Prx sebesar - 23.418 dBm untuk downstream sedangkan upstream sebesar – 22.4993 dBm. Hasil link power budget masih diatas standar dari sensitivitas penerima CWDM yaitu – 28 dBm. Hasil perhitungan rise time budget yaitu untuk arah downstream dan upstream pada user terjauh menghasilkan total waktu sebesar 0.25 ns. Waktu tersebut masih berada dibawah nilai waktu pengkodean NRZ sebesar 0.28 ns untuk upstream dan dwonstream. Untuk hasil S/N yaitu sebesar 27.31 dB dan BER sebesar 1.72x10-30 untuk downstream dan pada upstream S/N yaitu 29.09 dB dan BER sebesar 2.25x10-45. Sistem perancangan memiliki performansi yang sangat baik karena S/N masih diatas standar yang dimiliki PT. Telkom yaitu 21.5 dB, serta BER yang lebih kecil dari 10-9
Kata Kunci : FTTH, CWDM, , optisystem, PLB, RTB, S/N, BERABSTRACT: The needs of fast internet access and multimedia services are quite high these days, considering that in 2015, PT Telkom is targeting the entire network of copper wires will already being replaced by fiber optic network. FTTH (Fiber To The Home) is a network infrastructure that will be developed in all parts of Indonesia without exception in the boarding house Sukabirus Telkom University, Bandung region. This FTTH will be implemented with CWDM (Coarse Wavelenght Division Multiplexing) technology.
In this essay, the researchist designed a FTTH network using CWDM multiplexer, with reference to the location of the OLT-STO in Cijaura and ODCs lie behind Syamsul Ulum Mosque, Telkom education area with tehe number of suscribers are 32 units. The design begins by locating, collecting data. Design of FTTH is the determination of the form of the specification, layout and number of devices used. Then the design will be analyzed based on predefined parameters such as link power budget, rise time budget, the signal to noise ratio and bit error rate.
The device that needed in this design are G.652.D fiber cable along 0.5198 km, G.657 fiber cables along the 2.9 km, 68 pieces of SC connector, 2 pieces of ODP aerial 1:8, and ONT with specifications: Optical power: max 4 dBm; Receiver sensitivity: -28 dBm; Insertion loss: 4 dB; Wavelength spacing: 20 nm. From the calculation of the farthest distance with wavelength attenuation / km greatest PRx is obtained at -23.418 dBm for downstream whereas upstream is -22.4993 dBm. The Result of link power budget is still above the standard of CWDM receiver sensitivity which is -28 dBm. The calculation result of the rise time budget for the downstream and upstream on the farthest user generates a total time of 0.25 ns. The time period is below the value of NRZ coding which is 0.28 ns for the upstream and downstream. For S/N the results are 27.31 dB and BER of 1.72x10 -30 for downstream and are 29.09 dB and the BER of 2.25x10 -45 for upstream. System design has a very good performance as the S / N is still above standard owned by PT. Telkom which is 21.5 dB, and also the BER is smaller than 10 -9.
Keyword: FTTH, CWDM,, optisystem, PLB, RTB, S / N, BER