ABSTRAKSI: Sebagai perusahaan penyedia listrik untuk nasional, PT PLN memiliki banyak pembangkit listrik untuk melayani pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia. Menjaga keberlangsungan operasional pembangkit listrik dan penambahan kapasitas listrik nasional menjadi hal yang sangat penting dalam menunjang ketersediaan pasokan listrik nasional. PT PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan Unit Workshop I adalah salah satu unit penunjang di lingkungan PT PLN, yang mewakili tugas utama untuk melakukan penanganan maintenance, repair, dan overhaul. Berdasarkan hasil wawancara dengan asisten manajer teknik dari unit ini, Mesin Marufuku merupakan salah satu mesin yang sangat berpengaruh besar dalam pemenuhan order komponen- komponen pembangkit listrik untuk PLTMH. Mesin ini merupakan Mesin CNC dengan tiga axis yang memiliki fungsi yaitu drilling, boring, dan milling dengan tingkat presisi yang tinggi. Dibutuhkan rencana pemeliharaan mesin yang tepat agar mesin ini dapat beroperasi dengan optimal.
Record data menunjukkan bahwa mesin marufuku memiliki downtime yang melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan unit ini. R isiko yang ditanggung oleh unit ini ketika Mesin Marufuku mengalami downtime adalah Rp 17.688.201 yang melebihi batas penerimaan risiko sebesar Rp 2. 583 . 294 . Untuk itu diperlukan perencanaan waktu perawatan overhaul terhadap Mesin Marufuku .
Dengan menggunakan metode Risk Based Maintenance ( RBM ) yang bertujuan mengurangi besarnya risiko yang terjadi sebagai akibat dari kerusakan pada mesin . RBM mer upakan metode yang bertujuan untuk mengurangi besarnya probabilitas terjadinya kegagalan pada s i stem dalam menjalankan fungsinya dan risiko kegagalan yang terjadi dengan mengoptimalkan waktu perawata n mesin . Dengan Risk Based Maintenance ( RBM ) yang dilakukan pada penelitian ini, diperoleh usulan perawatan Mesin Marufuku adalah 75 jam dengan risiko Rp 1 . 5 80 . 01 2 yang masih dalam batas penerimaan risiko .KATA KUNCI: PT PLN, Manajemen Perawatan, Marufuku, Risk Based MaintenanceABSTRACT: As the provider of the national electricity company, PT PLN has many power plants to serve electricity supply in the entire territory of Indonesia. Maintain the sustainability of operational power plant and increasing capacity of national electricity becomes very significant in supporting the availability of electricity supply national. PT PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan Unit Worshop I is one of supporting units in PT PLN that repr esents the main task to handle maintenance, repair, and overhaul . Based on the interview with the assistant manager of engineering, marufuku is one of highly influential in order fulfillment components power plant for PLTMH. This machine is a CNC machine w ith 3 axis that has the function of drilling, boring, and milling with high precision. It takes the proper machine maintenance plan so that machine is able to operate with optimal.
Record data indicates that marufuku has downtime that exceeds the tolerance set. T he risks are borne by this unit when marufuku in downtime is Rp 17.688.201 that exceeds the risk acceptance criteria is Rp 2. 583.294 . Therefore required planning time overhauling maintenance for marufuku. By using the method Risk Based Maintenance (RMB) which aims to reduce the risk that occur as a result of damage to the machine. RBM is method that aims to reduce the probability of the occurrence of failure on a system in operatingof their functions and ri sk failure that occurred by optimizing machine maintenance time.
With Risk Based Maintenance (RBM) on this research, recommendation of interval to overhaul maintenance is 75 hours and the risks that is obtained is RP. 1 . 5 08 . 01 2 which is still within in acceptance risk acceptance criteria .KEYWORD: PT PLN, Maintenance Management, Marufuku, Risk Based Maintenance