ABSTRAKSI: Abstrak–PT. Dwi Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi plastik dan berbagai olahan kertas. Divisi Plastik merupakan divisi utama yang merupakan bidang produksi utama perusahaan. PT. Dwi Indah saat ini sudah melaksanakan perbaikan corrective dan preventive pada mesin di Divisi Plastik, namun dirasa masih belum optimal karena kondisi saat ini masih terjadi hambatan proses produksi karena kerusakan mesin. Setiap downtime yang terjadi pada setiap mesin memiliki dampak yang berbeda terhadap sistem dan proses produksi. Dampak yang terbesar adalah dampak yang timbul dari terhentinya kerja mesin pada bagian casterline.Dampak yang timbul yaitu proses produksi akan terhenti karena bagian lain memproses barang setengah jadi yang berasal dari bagian Casterline.Diketahui pula perusahaan ini menerapkan Spare Part Management (SPM) yang belum optimal, dilihat dari jumlah mesin yang dibiarkan tidak beroperasi cukup lama karena kekurangan suku cadang. Hal ini akan mengakibatkan waktu downtimemesin yang semakin lama karena menunggu datangnya suku cadang.
Pada penelitian ini dilakukan pengelolaan suku cadang (SPM) dengan menggunakan metode Reliability Centred Spares (RCS)dan Inventory Analysis.Penggunaan metode RCS menjadi dasar untuk menentukan komponen kritis pada mesin. Selanjutnya penggunaan metode Inventory Analysis pada penilitian ini untuk menentukan kebijakan dan biaya inventory. Dengan menggunakan RCS didapatkan 5 komponen kritis pada mesin Casterline. Selanjutnya pada tahap inventory analysis, setiap komponen kritis didapatkan jumlah pemesanan optimal(EOQ) dan titik pemesanan kembali (ROP). Dari perhitungan tersebut didapatkan total biaya inventory komponen kritis yang harus disediakan perusahaan sebesar Rp 194.645.588 .
KATA KUNCI: Spare part management, Reability Centered Spares ( RCS ), InventoryABSTRACT: PT. Dwi Indah is a manufacture company that produces various plastics and papers processing. Plastic Division is the main division in the company's main production areas. PT. Dwi Indah is now implementing corrective and preventive maintainances on machines in the Plastic Division, but it is still not optimal because in the current state of the production process still be found bottlenecks that occur because of machine failures . Any downtime that occurs on every machine has a different impact on production systems and processes. The biggest impact happened when casterline machine’s failure occured. Impacts that happened because of casterline’s failure is the production process will be stopped because the other machines need to process the work in process that produces by casterline machine. The company is also known to apply Spare Parts Management ( SPM ) which is not optimal, judging from the number of machines that did not oper ate for long period of time due to lack of spare parts. This will result a longer machine downtime due to long waiting time for spare parts.
In this research, conducted spare parts management ( SPM ) using Reliability Centred Spares ( RCS ) and Inventory Anal ysis. RCS method is the basis for determining the critical components on the machine. Furthermore, Inventory Analysis method in this research use to determine the policy and the cost of inventory. By using the RCS methode, obtained 5 critical components on t he machine Casterline. Furthermore in the inventory analysis phase, obtained the optimal economic order quantity ( EOQ ) and the reorder point (ROP) for every critical component. From these calculations obtained the total cost of inventory for critical comp onent that must be provided by the company amounted to Rp 194.645.588
KEYWORD: Spare part management, Reability Centered Spares ( RCS ), Inventory