ABSTRAKSI: Salah satu bidang yang rawan akan tindakan plagiarisme source code adalah di dunia pendidikan, khususnya kegiatan praktikum Jurusan Teknik Informatika, karena sangat erat kaitannya dengan algoritma dan pemrograman, dan diimplementasikan dalam bentuk source code. Pengoreksi / asisten praktikum sering kesusahan untuk mendeteksi ada tidaknya indikasi plagiarisme yang terjadi pada tugas mahasiswa yang dikumpulkan. Algoritma Needleman-Wunsch diharapkan dapat menentukan tingkat kemiripan dua source sode sebagai alat bantu untuk mendeteksi adanya tindak plagiarisme.
Dalam dunia bioinformatika, algoritma Needleman-Wunsch adalah metode pertama yang ditemukan untuk menemukan kesamaan antara dua rangkaian DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Algoritma ini merupakan perluasan dari String Matching yang merupakan salah satu teknik pemrograman dinamis. Konsep kerja algoritma ini adalah gugus-gugus karbon (A,T,G,C) yang menyusun kedua DNA disejajarkan dengan cara mencocokkan serta menggeser, sehingga didapatkan tingkat kesamaan maksimal yang menyeluruh (Global Alignment). Pada implementasinya untuk pensejajaran source code, setiap token atau baris dari source code dianalogikan sebagai gugus-gugus karbon dalam pensejajaran DNA. Dari hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa algoritma Needleman- Wunsch ini dapat menentukan tingkat kesamaan secara akurat, serta dapat diketahui jenis kecurangan / plagiarisme yang ada dengan proses lebih lanjut.Kata Kunci : Needleman-Wunsch, source code, plagiarisme, pensejajaranABSTRACT: One of more wide which to worry about source code plagiarism is academic wide, spesially practicum activity of informatics because it related with algorithm and programming and it is implemented with source code. Assistent as corrector has found misery to detect plagiarism indicator which happen on student's tasks which is collected. Needleman-Wunsch algorithm as tools to detect source code plagiarism should be can ascertain equality level between two source code or more.
In bioinformatics, Needleman-Wunsch algorithm is first method which is discovered to find equally between two junction of DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). This Algorithm is extension from string matching which is included one of more dynamic programming technics. Concept of this algorithm is junctions of carbon (A,T,G,C) which construct both DNA is made parallel with way to pin up and move them, so we can find maximal of equally level globally (Global Alignment). In implementation, to make source code is parallel, every line or token from source code will be analogy as junctions carbon in DNA parallelism. The result of observation is got conclusion that Needleman-Wunsch algorithm can ascertain equally level accuratly and know plagiarism source code with process continued.Keyword: Needleman-Wunsch, source code, plagiarism, parallelism