ABSTRAKSI: Perbankan merupakan jantung dari perekonomian dari suatu negara. Karena itu, bank memiliki peranan yang sangat vital dalam proses pembagunan suatu negara khususnya dalam bidang keuangan. Di Indonesia, bank merupakan pemain dominan dalam industri keuangan.
Pandangan mengenai hubungan antara persaingan dan struktur pasar didasarkan pada hipotesis dasar kekuatan monopoli yang mengatakan bahwa semakin terkonsentrasi pasar cenderung untuk kolusif, menciptakan kekuatan pasar yang membiarkan bank memperoleh keuntungan monopoli dengan menawarkan tingkat bunga deposito yang rendah serta menetapkan tingkat bunga pinjaman lebih tinggi yang dikenal dengan model Struktural. Namun model ini mendapat tantangan dari beberapa model lainnya. Dalam literatur Organisasi Industri Perbankan berkembanglah model Non-Struktural perilaku persaingan. Pendekatan Organisasi Industri Perbankan yang baru ini antara lain model Iwata, model Bresnahan serta model Panzar dan Rosse (P-R). Model-model ini mengukur perilaku persaingan bank tanpa menggunakan informasi yang eksplisit mengenai struktur pasar.
Dalam tugas akhir ini dianalisis dan diimplementasikan perangkat lunak perilaku perbankan di Indonesia yang berfungsi untuk mengambil keputusan mengenai kondisi persaingan perbankan yang sebenarnya terjadi di Indonesia saat ini dengan menggunakan salah satu model Non-Struktural yang dikembangkan oleh Panzar dan Rosse. Dalam tugas akhir melihat perilaku persaingan perbankan di Indonesia apakah berperilaku sebagai monopolis, persaingan sempurna, persaingan monopolistik atau oligopoli. Dengan memilih menggunakan model Non Strutural dapat membuktikan bahwa perilaku persaingan yang sebenarnya terjadi tanpa melihat konsentrasi perusahaan. Dengan penerapan H-Statistics dapat menangkap pola perilaku persaingan yang terjadi.Kata Kunci : perilaku persaingan perbankan, Panzar dan Rosse, H- StatisticsABSTRACT: Banking is the heart from economics from a state. Because of this, bank own very vital role in course of progress a state specially in the field of finance. In Indonesia, bank is dominant player in monetary industry.
View hit relation of emulation and market structure relied by elementary hypothesis of monopolies strength saying that progressively the market concentration tend to kolusif, creating market strength letting bank obtain that to get advantage of monopolize by offering interest rate of low deposit and also specify interest rate of higher loan recognized with Structural model. However, this model get challenge from some other model. In literature of Banking Industry Organization expand Non-Struktural model. The new approach of this Banking Industry Organization is Iwata model, Bresnahan model also Panzar and Rosse model. This model is behavioral measure of bank emulation without using information which eksplisit hit market structure.
In this final project analysed and implemented the software of banking behavioral in Indonesia where functioning to take decision hit condition of banking emulation which in fact be happened in Indonesia in this time where using one of Non-Struktural model that developed by Panzar and Rosse. This final project seeing the banking behavior in Indonesia as monopolis or perfect emulation or emulation of monopolistik or oligopoly. With chosening to use of Non Strutural model earn to prove that emulation behavior which in fact be happened by without seeing company concentration. With applying H-Statistics earned to catch behavioral pattern of emulation that happened.Keyword: behavioral of banking emulation, Panzar and Rosse, H-Statistics