ABSTRAKSI: Banyaknya rute angkutan kota di Kota Bandung dapat menjadi sebuah keuntungan namun juga dapat membingungkan calon penumpang yang ingin bepergian dari suatu tempat ke tempat lain. Waktu yang dibutuhkan dalam menempuh suatu perjalanan menjadi faktor-faktor yang sering diperhatikan oleh calon penumpang.
Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan aplikasi dan perbandingan antara Algoritma A* dan IDA* dalam mencari waktu tercepat yang disertai tarif minimum perjalanan menggunakan angkutan kota. Algortima IDA* dikenal cocok untuk digunakan pada aplikasi mobile, untuk itu perlu dilakukan pengujian apakah Algoritma A* dapat digunakan dalam kasus ini. Dalam Algoritma IDA* sendiri terdapat fungsi iterasi DFS memungkinkan pembangkitan simpul yang sama secara berulang-ulang, untuk itu diperlukan penanganan khusus agar iterasi yang dilakukan tidak terlalu banyak, yaitu dengan menambahkan algoritma pengurutan simpul suksesor yang akan dibangkitkan.
Hasil akhir yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Algoritma A* dapat digunakan pada ponsel walaupun membangkitkan simpul lebih banyak dibanding Algoritma IDA*. Penambahan algoritma pengurutan simpul suksesor pada IDA* juga dapat dikatakan berhasil, karena jumlah iterasi pada IDA* menjadi lebih sedikit, waktu eksekusinya pun menjadi lebih cepat.Kata Kunci : A*, IDA*, DFS, Waktu Tercepat, Tarif Minimum, Pengurutan.ABSTRACT: Mass number of routes in the city of Bandung city transportation can be an advantage but also can confuse passengers who want to travel from one place to another. Time required in a journey are the factors that are often noticed by passengers.
In this study, has done application and comparison between A * and IDA * Algorithm in the search for the fastest time and the cheapest fare trip using city transportation. IDA * algorithm is known suitable for use in mobile applications, it is necessary to test whether the algorithm A * can be used in this case. In the algorithm IDA * itself there are DFS iterations function that allows the generation of the same node over and over again, for that needed special handling in order iterations were done not too much, namely by adding a sorting algorithm for the raised successor.
The final results obtained in this study is the algorithm A * can be used on mobile phones despite generating more nodes than IDA *. Addition of sorting algorithms on the successor node IDA * also can be said to succeed, because the number of iterations in IDA * are reduced, the execution time becomes faster too.Keyword: A*, IDA*, DFS, Fastest Time, Minimum Fare, Sorting