ABSTRAKSI: Komunikasi merupakan kebutuhan setiap manusia. Didahului dengan telepon, komunikasi saat ini mengarah kepada teknologi yang mendukung adanya visualisasi antarkomunikator. Salah satu layanan teknologi tersebut adalah video call. Seiring perkembangan teknologi data visual dan audio dapat dilewatkan melalui Internet menggunakan metode pengalamatan IP. IMS muncul sebagai platform yang memungkinkan layanan multimedia dapat dilewatkan melalui jaringan berbasis IP. Pada tugas akhir ini digunakan metode pengalamatan IPv6.
Penggunaan arsitektur IMS untuk menyediakan layanan video call menyisakan pertanyaan apakah performansi layanan video call layak untuk digunakan? Begitu juga penggunaan IPv6 dalam pengalamatan, apakah lebih baik dari segi performansi dari metode pengalamatan versi sebelumnya? Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis melakukan pengujian terhadap performansi layanan video call pada arsitektur IMS menggunakan IPv6. Untuk menguji performansi layanan digunakan parameter: dellay, jitter, packet loss, dan throughput. Penulis juga menguji performansi layanan video call pada arsitetktur IMS menggunakan IPv4 untuk dibandingkan hasilnya dengan ketika menggunakan IPv6 untuk pengalamatan.
Hasil pengujian menunjukkan layanan video call berbasis IMS pada jaringan Ipv6 berperformansi lebih baik dibandingkan ketika menggunakan IPv4. Topologi arsitetktur IMS pada Tugas Akhir ini juga menjamin kelayakan penggunaan hingga 500 user secara bersamaan.Kata Kunci : video call, IMS, IPv6, delay, jitter, packet loss, throughput, SIPABSTRACT: Communication is the need of every human being. Preceded by a telephone, current communications lead to technology that supports the visualization of the user. One such technology services is a video call. Along with the development of technology and audio visual data can be passed through the Internet using IP addressing method. IMS emerged as a platform that enables multimedia services can be passed through an IP-based networks. In this final assignment IPv6 addressing method is used.
The use of IMS architecture to provide video service call leaves the question of whether the performance of services is eligible to use for the video call? So is the use of IPv6 in addressing, whether it is better in terms of addressing the performance of the method of the previous version? To answer these problems, the authors tested the performance of services on the video call using IPv6 IMS architecture. To test the performance of services parameters: dellay, jitter, packet loss, and throughput are used. The author also examines the performance of video call services using IPv4 for IMS architecture compared with the results when using IPv6 addressing.
Test results indicate IMS-based video call service on IPv6 network is better in performance than when using IPv4. The architecture of IMS topology on final assignment also ensures the feasibility of using up to 500 users simultaneously.Keyword: video call, IMS, IPv6, delay, jitter, packet loss, throughput, SIP