Peningkatan HadoopHigh Availability Menggunakan Heartbeat dan DRBD Studi Kasus Namenode Failover

Diamun Fikri Solissa

Informasi Dasar

113080296
004
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Seiring berkembangnya Hadoop sebagai framework untuk proses komputasi dan media penyimpanan maka perlu didukung oleh ketersediaan Hadoo dalam melayani user. Pemanfaatan sistem kluster pada Hadoop yaitu dengan memanfaatkan banyak Datanode menjadi salah satu kekuatan karena file yang disimpan akan direplikasi ke sejumlah Datanode sehingga jika salah satu Datanode mati, maka file yang disimpan masih terdapat di Datanode lainnya. Permasalahaannya, dalam sistem Hadoop hanya terdapat satu Namenode yang merupakan penghubung antara user dan Datanode. Sehingga jika Namenode down maka user tidak dapat mengakses file yang tersimpan di Datanode.

Pada pengerjaan Tugas Akhir ini diterapkan salah satu metode High Availability dengan menggunakan Heartbeat dan DRBD pada Hadoop yang diaplikasikan di Namenode. Pengunaan metode ini sangat efektf karena dapat mempercepat downtime dengan cara failover otomatis yang dibentuk oleh Heartbeat dan realtime mirroring yang dibentuk oleh DRBD. Kemudian dilihat pengaruhnya terhadap waktu Planned downtime dan Unplanned downtime.

Dari hasil pengujian yang dilakukan, Diperoleh hasil bahwa penggunaan DRBD dan Heartbeat dapat meningkatkan High Availability yaitu kurang dari 10 detik . Kegagalan yang terjadi karena direncanakan akan menghasilkan waktu lebih singkat yaitu 3.02 detik daripada kegagalan yang tidak direncanakan yaitu 3.02 sampai 31.03 tergantung dari besar keepalivednya.Kata Kunci : Hadoop, High Availability, Namenode, failover, downtimeABSTRACT: As of now, more advanced Hadoop as a framework for computing and storage needs to be supported by availability of Hadoop service itself to flawlessly serve its user. Utilization of cluster system in Hadoop is done by use of many datanode. Cluster system itself become one major adavantages because a data is stored in multiple datanode. But it still have a problem. In Hadoop, there is only one namenode to operate as a 'bridge' from user to datanode in the system. When namenode is fail, user cannot access file that stored in datanode.

In this final project, Hearbeat is applied in hadoop's Namenode to provide High Availability in the system. It reduce namenode's downtime by using automatic failover provided by heartbeat combined with real time mirroring provided by DRDB. Then see how its affect in case of planned downtime and unplanned downtime.

From the results of the tests, its indicate that the use of DRBD and Heartbeat increase High Availability less than 10 second. Failures that occurred due to planned will result in a shorter time, namely 3.02 seconds of planned failures and 3.02 to 31.03 for unplanned failure depending on its keepalived.Keyword: Hadoop, High Availability, Namenode, failover, downtime

Subjek

Sistem Komputer dan Jaringan Komputer
 

Katalog

Peningkatan HadoopHigh Availability Menggunakan Heartbeat dan DRBD Studi Kasus Namenode Failover
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Diamun Fikri Solissa
Perorangan
Maman Abdurohman, -
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2013

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini