ABSTRAKSI: Perkembangan teknologi Internet dalam beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan besar bagi distribusi media digital. Media digital yang berupa teks, citra, audio dan video dapat dengan mudah didistribusikan melalui internet. Kemudahan distribusi media digital melalui internet disisi lain dapat menimbulkan permasalahan ketika media tersebut terlindungi hak cipta (copyright).
Digital Watermarking menawarkan solusi lain yang lebih tepat untuk permasalahan diatas, teknik watermarking melindungi media digital dengan data tertentu yang tertanam secara permanen di dalam media yang bersangkutan, akan tetapi proses penyisipan ini terkadang tidak sesuai dengan keinginan user, dimana proses penyisipan terkadang tidak menjamin keamanan dari citra yang ingin dilindungi.
Dalam tugas akhir, digunakan sebuah metode Adaptive watermarking, yaitu metode yang dapat melakukan penyisipan watermark pada region yang paling penting dari sebuah citra dengan memanfaatkan transformasi DCT . Selain itu penggunaan shynthetic image yaitu image hasil scrambling dari important region dapat mengurangi kerusakan dari citra carrier yang disisipi watermark.
Setelah melakukan pengujian dan pengukuran secara obyektif dan subyektif maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Invisible Adaptive Watermarking menunjukan kinerja yang baik dalam teknik Non Blind Image Watermarking, karena citra watermarking memiliki PSNR rata-rata lebih besar dari 50 dB. Watermark ekstraksi memiliki tingkat sensitivitas yang cukup baik terhadap hilangnya informasi pada citra watermarking akibat terkena attack. Selain itu, watermark juga memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap Gaussian noise, kompresi JPEG, rescaling, dan rotasi sehingga bisa digunakan untuk fungsi copyright.
Kata Kunci : watermarking, Adaptive, DCT, shynthetic image, Attack, PSNRABSTRACT: The development of Internet technology in recent years, has brought major changes to the distribution of digital media. Digital media in the form of text, images, audio and video can be easily distributed via the Internet. Ease of digital media distribution via the internet on the other hand can cause problems when the media is copyright protected (copyright).
Digital watermarking offers a more appropriate solution to this problem, watermarking techniques protect digital media with the specific data that is permanently embedded in the relevant media, but the insertion process sometimes not accordance with the wishes of users, where the insertion process sometimes does not guarantee the security of the image you want protected.
In this thesis, we used an Adaptive watermarking method, a method that can perform the insertion of a watermark on the most important regions of an image by using DCT transformation. In addition, the use of the shynthetic image that is image produced from scrambling Important region can reduce damage carrier image where inserted watermark.
After using objective and subjective measurement, finally concluded that Invisible Adaptive Watermarking method have shown good performance in blind image watermarking technique. This conclusion is based on fact that watermarked image had mean of PSNR more than 50 dB. Watermark extraction has good enough sensitivity level to information loose at watermarked image by attack. Besides, watermark also has good enough in robustness to Gaussian noise, JPEG compression, rescaling, and rotation. So it can be use for authentication.
Keyword: watermarking, Adaptive, DCT, shynthetic image, Attack, PSNR