ABSTRAKSI: Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah nasional di bidang kesehatan di Indonesia. Setiap tahun angka kesakitan DBD masih tinggi. Khususnya di Cimahi, salah satu kota di provinsi Jawa Barat dimana angka kesakitan (Incidence Rate) tahun 2005 hingga 2010 di atas standar yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan RI.
Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian DBD, antara lain iklim dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Oleh karena itu, dibangun Sistem Prediksi Demam Berdarah yang dikaitkan dengan iklim yang diharapkan bisa membantu memberikan informasi bagi Departemen Kesehatan Cimahi tentang prediksi resiko DBD di tahun yang akan datang, sehingga Departemen Kesehatan Cimahi dapat mengambil langkah preventif untuk mengurangi angka kesakitan DBD.
Sistem Prediksi yang dibangun dengan hybrid algorithm yaitu Algoritma Genetika dan Logika Fuzzy mampu menghasilkan akurasi testing 100% dalam memprediksi kondisi DBD di 6 bulan pertama pada tahun 2009 dan 2010 di kecamatan Cimahi Utara dan Cimahi Tengah. Sedangkan pada Cimahi Selatan diperoleh hasil prediksi 6 bulan pertama di tahun 2009 sebesar 100% tetapi pada tahun 2010 terjadi penurunan akurasi sehingga akurasi hanya sebesar 66.67% .
Untuk hubungan antara IR dengan PHBS, karena data PHBS hanya ada per tahun sedangkan data IR dan iklim per bulan sehingga tidak cukup untuk menganalisis hubungan antara IR dan PHBS, dan penurunan atau penaikkan nilai PHBS tidak signifikan sehingga untuk data ini, PHBS tidak mempengaruhi nilai IR.Kata Kunci : Demam Berdarah, IR, Algoritma Genetika, Logika Fuzzy, PHBSABSTRACT: Incidence of Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a national health problem in Indonesia. Every year dengue morbidity is still high. Particularly in Cimahi, one of the city in West Java province where the morbidity rate (Incidence Rate) in 2005 to 2010 in above the national standard.
Many factors affect the incidence of dengue, such as, climate and living behavior. Therefore, the development of DHF Prediction System which is associated with a climate is expected to help in providing information to Health Department of Cimahi about dengue risk prediction for the coming year. Hence, the Health Departement of Cimahi can take preventive action to reduce morbidity of DHF.
Prediction System that was built with a hybrid algorithm which Genetic Algorithms and Fuzzy Logic is able to obtain 100% testing accuracy in predicting the condition of dengue in the first 6 months in 2009 and 2010 in the district of Northern Cimahi and Central Cimahi. In Southern Cimahi, the prediction results obtained for the first 6 months of 2009 amounted to 100% and with a decrease in accuracy in 2010, the accuracy only 66.67%.
For the relationship between IR and living behavior data, the living behavior data only available yearly while the weather and IR data in monthly. Hence, the data is not adequate to view the relationship between the IR and living behavior and the decreasing or increasing of living behavior is not significantly so that for the data, the living behavior did not influenced IR.Keyword: Dengue Haemorragic Fever, Incidence Rate, Genetic Algorithm, Fuzzy Logic,Living Behavior