ABSTRAKSI: Ibu rumah tangga mempunyai peran yang sangat besar dalam membesarkan bayi agar bayi tumbuh sehat. Akan tetapi, pekerjaan ibu rumah tangga bukan hanya mengurusi bayi saja, ibu lah yang mengurusi semua pekerjaan rumah tangga mulai dari menyapu, mengepel, memasak dan lain-lain sehingga tidak tahu jika bayinya menangis saat melakukan pekerjaan rumah tangga. “Bagi bayi, menangis adalah perilaku yang wajar. Ini adalah cara berkomunikasi yang diketahui bayi pada usia 3–4 bulan pertama,” terang Vera Itabiliana K. Hadiwidjojo, psikolog anak dan remaja di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia. Ada mitos yang berkembang di masyarakat, kalau bayi menangis sebaiknya dibiarkan saja supaya tidak manja dan agar fisiknya kuat. Itu tidak benar. Menurut Vera, jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama tanpa usaha orangtua untuk mengetahui penyebabnya. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang bersifat mobile yang dapat memberikan tanda apakah bayinya sedang menangis, walaupun si Ibu sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, yaitu alat pendeteksi tangis bayi saat tidur yang bersifat mobile.
Alat pendeteksi tangis bayi berbasis ini mempunyai empat blok utama yaitu blok sensor, blok arduino, RF (Radio Frequency) modul, dan blok alarm. Blok sensor terdiri dari mikrofon dan PIR berfungsi untuk mengecek adanya pergerakan dari bayi yang selanjutnya akan mengaktifkan mikrofon. Suara dari mikrofon dikirim ke arduino. Arduino mengirimkan sinyal ke blok alarm jika menangkap suara dari bayi selama waktu tertentu melalui modul RF. Lalu arduino akan mengolah kembali untuk mengaktifkan alarm memberikan tanda berupa lampu LED (Light Emmiting Diode) yang menandakan bahwa ada pergerakan terus menerus dari bayi dan buzzer memberikan tanda bahwa bayi sedang menangis.
Dengan adanya alat ini, ibu rumah tangga dapat melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya tanpa harus khawatir apakah bayinya sedang menangis atau tidak. Karena alat ini dapat mendeteksi pergerakan manusia dan suara tangis bayi karena alat ini dapat bekerja optimal dengan jarak 1,5 m dari bayi untuk sensor PIR, jarak 40 sampai 60 cm untuk mikrofon dan jarak maksimum antar arduino sejauh 21 m.
Kata Kunci : mobile, buzzer, arduino, RF modul, mikrofon, PIRABSTRACT: Housewife has big role in taking care of baby in order to grow healthy. However, housewife’s job is not only taking care of baby, but also do all of housework as sweeping swooping, cooking and others. Those make the mother does not know whether the baby is crying or not when she does housework. “Crying is reasonable behavior for baby. This is the way to communicate that baby knows in 3-4 months“, said Vera Itabiliana K. Hadiwidjodo the psychologist of child and teenager Institute of Applied Psychology of University of Indonesia. There is a myth if the baby is crying should be left alone as not to be spoiled and physically strong. It is not right. According to Vera, do not the baby cries too long without find the cause. Therefore, it needs the mobile device that give indication whether the baby is crying, eventough she is doing other work, that is the mobile detector baby crying while sleeping.
This device has 4 main blocks, there are sensor block, RF (Radio Frequency) module, arduino, and alarm block. The sensors consist of microphone and PIR (Passive Infrared Sensor) that can detect the sound of crying and the motion of baby. Arduino processes the motion and crying and send via RF module (wireless). Then arduino processes the signal from RF module to activate the LED (Light Emitting Diode) that indicates baby motion and buzzer indicates baby crying.
With this device, housewife can do other work no worries whether the baby is crying or not. Because this device can detect human motion and baby crying sound with maximum distances of PIR 1,5 m from baby, maximum distances of microphone 40 to 60 cm from baby and the maximum distances between arduino is 21 m (indoor).
Keyword: mobile, buzzer, arduino, RF module, microphone, PIR