ABSTRAKSI: Elektromiografi (EMG) adalah sebuah teknik yang digunakan untuk merekam aktivitas elektris yang dihasilkan oleh kontraksi otot manusia. EMG didesain dan digunakan untuk kebutuhan riset medis dan diagnosa penyakit. Namun seiring berkembangnya teknologi, kini EMG sudah mulai diaplikasikan pada sistem kontrol seperti robotika. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan dan implementasi pengendali saklar perangkat elektronik dalam suatu ruangan menggunakan elektromiograf dan mikrokontroler secara nirkabel. EMG digunakan untuk menghasilkan sinyal masukan berupa elektromiogram yang kemudian diolah oleh mikrokontroler. Elektromiogram tersebut dikonversi menjadi sebuah perintah yang kemudian dikirimkan ke XBee transmitter. Selanjutnya XBee transmitter mengirimkan perintah ke XBee receiver secara nirkabel. Perintah yang diterima oleh XBee receiver akan diteruskan ke mikrokontroler kedua. Mikrokontroler ini akan mengartikan perintah yang telah diterimanya sebagai perintah membuat power relay on atau off. Tugas akhir ini telah berhasil diimplementasikan dan dari pengujian berhasil didapatkan beberapa kesimpulan berikut. EMG telah berhasil diimplementasikan dengan kemampuan menguatkan sinyal masukan sebesar 2563,432 kali. EMG tersebut akan menyadap elektromiogram yang fekuensi nya berada di antara 46 Hz – 520 Hz. Jarak maksimal antara pengguna dan perangkat untuk sistem dapat bekerja 100% adalah 30 meter pada area line of sight dan 15 meter pada area dengan obstacle. Hasil pengujian sistem secara keseluruhan adalah berupa tingkat akurasi pengendalian yang bernilai 84,167%. Sistem pada tugas akhir ini diimplementasikan dan bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan awal.KATA KUNCI: Elektromiografi, EMG, robotika, elektromiogram, mikrokontroler, nirkabel, XBee, transmitter, receiver, power relay, line of sight, obstacle, akurasi.ABSTRACT: Electromyography (EMG) is a technique that is used to records electrical activity produced by human’s muscle contraction. EMG was designed and used to medical research needs and diseas diagnosis. But as technology developed, this day EMG has been applied in control system such as robotics. In this final year project had been done design and implementation wireless electronic device switch control using electromyograph and microcontroller. EMG used to produce information signal formed in electromyogram which processed by microcontroller then. The electromyogram converted into commands which then sent to XBee transmitter. After that XBee transmitter sent the command to XBee receiver wirelessly. The command received by XBee receiver would forwarded to the second microcontroller. The second microcontroller will decode the command received as command to make power relay on or off. This final project has successfully implemented and from system testing has obtained some of the following conclusions. The EMG has successfully implemented with the ability of gaining input signal is 2563,432 times. EMG will tap the electromyogram which have frequency value between 46 Hz – 520 Hz. Maximal distance bentween user and the hardware to make the system works 100% is 30 meters at line of sight area and 15 meters at area with obstacle. The result of whole system testing is an accuration level control, which valued 84,167 %. This final project system implemented and worked well as designedKEYWORD: Elektromiografi, EMG, robotika, elektromiogram, mikrokontroler, nirkabel, XBee, transmitter, receiver, power relay, line of sight, obstacle, akurasi.