PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK WILAYAH TELEKOMUNIKASI (WITEL) BANDUNG

ANGGA QODRI PRAWIRA MUMU

Informasi Umum

Kode

20.04.4330

Klasifikasi

658.3 - Personnel management

Jenis

Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Subjek

Human Resouces Management

Dilihat

38 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Telekomunikasi Bandung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Telekomunikasi Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif-kausal. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 55 orang karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Telekomunikasi Bandung. Kuisioner disebarkan melalui Google Form dan kemudian diolah dengan bantuan (SPSS) ver. 24 for windows. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi lnear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel budaya organisasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Kemudian Variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi dan lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Telekomunikasi Bandung. Nilai Koefisien Determinasi diperoleh sebesar 0.703 artinya bahwa sebesar 70.3% variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja fisik mempengaruhi kinerja karyawan.

Dari 7 dimensi variabel budaya organisasi yang mendapat skor tertinggi adalah dimensi stabilitas dengan skor 87% yang masuk kategori sangat baik. Dari 5 dimensi variabel lingkungan kerja yang mendapat skor tertinggi adalah dimensi suhu ruangan dengan skor sebesar 83% yang masuk kategori baik. Dari 6 dimensi variabel kinerja karyawan yang mendapat skor tertinggi adalah dimensi hubungan antar karyawan dengan skor sebesar 86% yang masuk kategori sangat baik.