NARASI TERPOLARISASI DI RUANG DIGITAL: ANALISIS JARINGAN SOSIAL TENTANG KONFLIK GAZA - Dalam bentuk pengganti sidang - Artikel Jurnal

AKMAL WIJAYA MUHARAM

Informasi Umum

Kode

24.04.4613

Klasifikasi

001.3 - Humanities

Jenis

Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Subjek

Tugas Akhir

Dilihat

95 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

Konflik di Jalur Gaza yang melibatkan Israel dan Palestina terus menarik perhatian dunia selama beberapa dekade terakhir, menghadirkan tantangan geopolitik dan kemanusiaan yang signifikan. Perjuangan ini meluas dari konfrontasi fisik di Gaza ke lingkungan digital, khususnya di platform media sosial X. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi opini publik di platform yang terkait dengan konflik Israel-Palestina, dengan pengumpulan data dari tanggal 20 November 2023 hingga 30 November 2023. Selama periode tersebut, data yang terkumpul berjumlah 132019 tweet.<br /> Penelitian ini mengkaji polarisasi digital terkait konflik Gaza di Timur Tengah menggunakan istilah pencarian yang spesifik. Metodologi melibatkan pengukuran indeks polarisasi yang tinggi antara dua komunitas, menyoroti perbedaan pandangan yang signifikan. Analisis menunjukkan bagaimana preferensi konsumen berdasarkan posisi politik dapat mempengaruhi ekonomi perusahaan. Melalui analisis jaringan sosial, ditunjukkan peranan media sosial dalam memperkuat perpecahan geopolitik dan pentingnya strategi untuk mempromosikan dialog rasional dalam lingkungan digital yang terfragmentasi. Penelitian ini memberi kontribusi penting dalam memahami dinamika polarisasi digital dalam konflik Israel-Palestina.<br /> Tidak seperti penelitian lain tentang polarisasi yang mungkin secara luas meneliti perpecahan politik atau sosial, penelitian ini berfokus pada masalah geopolitik yang sangat kontroversial, menawarkan wawasan tentang bagaimana wacana digital mencerminkan dan memperkuat ketegangan di dunia nyata. Penelitian ini mengungkap ruang digital yang sangat terpolarisasi terkait konflik Israel-Palestina di Gaza, dengan analisis jaringan yang mengindikasikan kohesi internal yang kuat di antara kelompok-kelompok pro-Palestina dan pro-Israel, dan analisis kualitatif yang menunjukkan narasi berbeda yang memperkuat polarisasi ini.<br />