ABSTRAK
PT XYZ merupakan perusahaan ritel yang menjual berbagai macam produk FMCG. Salah satu produk yang dijual adalah produk kategori dry food. Dalam menjaga keakurasian persediaannya, PT XYZ melakukan kegiatan stock take pada kategori dry food setiap satu tahun sekali. Tingkat akurasi yang dimiliki PT XYZ pada tahun 2014 adalah sebesar 96,92% dengan total shrinkage sebanyak 3,08%. Kegiatan stock take di PT XYZ dilakukan selama 15 jam, dengan total SKU yang dihitung sebanyak 8210. Kegiatan stock take pada PT XYZ membutuhkan biaya sebesar Rp 521.301.025. Besarnya biaya yang dikeluarkan PT XYZ untuk melakukan kegiatan stock take masih belum bisa memenuhi target inventory record accuracy yang di tetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sebuah perancangan stock take policy yang baru untuk meminimasi biaya kegiatan stock take dan meningkatkan inventory record accuracy yang ada pada PT XYZ.
Perhitungan metode cycle counting dilakukan untuk menentukan jumlah SKU yang akan dihitung pada kegiatan stock take. Hasil dari metode cycle counting kemudian dilakukan penentuan jadwal kegiatan stock take. Lalu, dilakukan analisis proses bisnis dengan metode business process improvement dengan streamlining tools, sehingga didapat waktu siklus improvement yang lebih singkat. Penggunaan metode cycle counting dipilih untuk lebih memfokuskan perhitungan berdasarkan produk yang memiliki demand dan value.
Penerapan stock take policy usulan ini dapat mengurangi waktu kerja kegiatan stock take dengan minimasi waktu hingga 19%,dan memiliki beban perhitungan SKU yang berkurang hingga 99%. Memberikan minimasi biaya kegiatan stock take sebanyak 94,94% dengan minimasi biaya sebesar Rp. 494.928.442,-. Proses bisnis kegiatan stock take yang mengalami peningkatan efesiensi sebesar 0.14 dan penurunan waktu stock take dsetiap SKU dari 426,83 detik menjadi 347,44 detik.
Kata kunci : FMCG, inventory record accuracy, shrinkage, Cycle counting, Business process improvement, Biaya Stock take, Kegiatan Stock take.