Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat yang mengedepankan budaya lokal pencak silat. Pencak silat sangat disarankan untuk diajarkan pada anak sedini mungkin, selain untuk kesehatan juga melatih anak agar berprestasi dan melestarikan seni budaya lokal. Salah satu aspek seni yang dipelajari oleh semua perguruan pencak silat yang ada di Indonesia adalah jurus tunggal yang diciptakan oleh organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Namun dalam mengajarkan aspek seni pencak silat kepada anak usia 9-10 tahun memiliki kendala-kendala dari segi media pembelajaran yang digunakan, baik itu jenis media maupun visual yang ada pada media.
Dalam pengumpulan data dan penyusunan konsep, penulis menggunakan metode kualitatif dan dengan menguraikan elemen desain komunikasi visual.
Berdasarkan analisis pada media dan target, ditemukan bahwa media yang cocok adalah media dengan interaksi antara guru dan murid dengan praktik secara langsung dan dilakukan berulang-ulang agar cepat dimengerti oleh khalayak sasaran.
Mind mapping pada perancangan ini digunakan untuk menemukan kata kunci yang akan digunakan sebagai acuan dalam mendesain, kata kunci tersebut adalah aktif kuat dan gembira.
Hasil akhir dari penelitian ini berupa buku ilustrasi yang dirancang untuk anak usia 9-10 tahun. Buku ilustrasi ini dirancang berdasarkan kata kunci yang diperoleh dari hasil mind mapping dan analisis, sehingga dari segi ilustrasi, layout, tipografi yang digunakan akan lebih terarah. Diharapkan dengan buku ilustrasi ini anak-anak akan lebih giat untuk belajar seni beladiri pencak silat.
Kata Kunci: Buku Ilustrasi, Jurus Tunggal IPSI, Anak-anak