ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PETA RISIKO(studi kasus: PT PRIMAJASA PERDANARAYAUTAMA)

M.Hendra L.

Informasi Dasar

458 kali
112050122
658.501
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Seiring dengan keinginan perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan serta kebutuhan konsumen yang semakin meningkat, dunia bisnis di Indonesia semakin kompetitif. Dimulai dari perubahan sistem yang digunakan di perusahaan, hingga penggunaan cara-cara yang dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Utamanya dalam menghadapi tuntutan perubahan dan peningkatan kapabilitas, setiap perusahaan pasti dihadapkan pada risiko (risk) sekaligus peluang (opportunities). Tak terkecuali PT. Primajasa Perdanarayautama yang dalam operasionalnya menghadapi risiko kecelakaan dan mungkin risiko operasional lainnya. Manajemen risiko (risk management) menjadi kebutuhan yang strategis dan menentukan perbaikan kinerja perusahaan, dalam hal ini operasional bus perusahaan.
Hasil proses identifikasi menghasilkan risiko kecelakaan dan risiko ketidaksesuaian pelaporan jumlah kursi yang selama ini berpotensi menyebabkan kerugian.Dari proses identifikasi, diketahui juga penyebab timbulnya risiko-risiko tersebut lebih kepada kualitas SDM sendiri, dalam hal ini supir dan kondektur. Setelah itu dilakukan proses penghitungan kemungkinan terjadinya risiko-risiko tersebut, dan menghasilkan angka 0,6833 untuk risiko kecelakaan dan 0,243 untuk risiko ketidaksesuaian pelaporan jumlah kursi. Dari data perusahaan dan asumsi yang digunakan, kerugian jika terjadi kecelakaan adalah sebesar Rp.6.860.762 per bulan, sedangkan risiko ketidaksesuaian sebesar Rp.62.500 per bulan.
Proses penanganan didasarkan pada peta risiko serta daftar risiko (penyebab) yang telah dibuat. Berdasarkan posisi pada peta risiko, pengendalian jika terjadi kerugian kecelakaan adalah penahanan aktif sebesar kerugian per bulan, atau Rp.21.000 per unit bus. Untuk risiko ketidaksesuaian tersebut penanganannya adalah kontrol terhadap aktivitas dengan merubah sistem pembayaran karcis untuk penumpang serta pengecekan secara lebih teliti pada titik pemberhentian bus. Berdasarkan daftar risiko, rekomendasi penanganan tetap kepada pemberian sanksi yang tegas jika awak bus terbukti lalai. Sanksi seperti pemberian skors atau pemotongan gaji. Selain itu perlu juga diusulkan adanya reward bagi karyawan berprestasi.
Rekomendasi ini diharapkan untuk diimplementasikan sebagai langkah pengendalian risiko dan antisipasi kerugian di perusahaan akibat operasional bus. Sebagai referensi penelitian selanjutnya, metode ini dapat digunakan untuk unit lain dalam perusahaan dengan jenis risiko yang berbeda.
Manajemen risiko, Peta risiko, penahanan aktif, mitigasi

Subjek

Industri engineering
 

Katalog

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PETA RISIKO(studi kasus: PT PRIMAJASA PERDANARAYAUTAMA)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

M.Hendra L.
Perorangan
Elsanra Eka Putra, MumuNatapriatna
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Industri
Bandung
2009

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini