PT. Adyawinsa Stamping Industries adalah business part dari PT Adyawinsa yang memproduksi berbagai part kendaraan. PT. Adyawinsa Stamping Industries selalu berusaha untuk menjaga kualitas produksi tetapi pada kenyataannya PT. Adyawinsa Stamping Industries masih memiliki masalah kualitas yaitu masih banyaknya klaim produk cacat dan adanya produk cacat yang melebihi batas toleransi cacat perusahaan.
Dari data yang diperoleh dari Departemen Kualitas, produk dengan tingkat klaim paling tinggi adalah Bracket Sub Assy Lower Arm yang merupakan produk yang berfungsi sebagai shock arbsorbser bagi mobil. Bracket Sub Assy Lower Arm terdiri dari tiga produk penyusun yaitu Bracket Lower Controlling Inner, Bracket Lower Controlling Outer, dan Extension Floor Cross Rear Side. Berdasarkan data perusahaan, produk Extension Floor Cross Rear Side adalah produk dengan tingkat cacat paling tinggi, sehingga akan dilakukan peningkatan kualitas pada produk tersebut.
Metode Six Sigma dipakai dan menggunakan langkah-langkah DMAIC yaitu define, measure, analyze, dan improve. Pada tahap define, diidentifikasi tujuh jenis cacat pada produk Extension Floor Cross Rear Side yang 86,44% disebabkan oleh cacat burry, crack, dan bending. Pada tahap measure, perhitungan kapabililitas proses menunjukkan DPMO sebesar 5883,015 dan level sigma rata-rata sebesar 4,02088. Selanjutnya di tahap analyze dilakukan analisis akar penyebab masalah untuk selanjutnya diberi usulan. Usulan perbaikan yang diberikan antara lain pembuatan instruksi kerja, penambahan inspeksi, dan pemberian alat bantu seperti display, kipas angin, dan pelumas.
Six Sigma, DMAIC, Proses stamping.