PT. XYZ adalah sebuah perusahan yang bergerak pada industri makanan dan minuman. PT.XYZ memiliki rata-rata kekuratan persediaan selama 1 tahun sebesar 96% dengan pelaksanaan aktivitas stock take dilakukan setiap hari pada jadwal kerja shift 3 untuk melakukan perhitungan 186 SKU. Aktivitas stock take tersebut memiliki biaya sebesar Rp. 68,632,571,- selama 6 bulan aktivitas stock take. Biaya aktivitas stock take yang besar dengan kekuratan persediaan masih belum maksimal yaitu dengan rata-rata tahun 2013 sebesar 96%, maka PT. XYZ perlu dilakukan perancangan stock takepolicy usulan agar biaya bisa lebih efisien dan keakuratan persediaan bisa lebih tinggi dari 96%. Keakuratan persediaan yang meningkat dapat membantu untuk mengurangi biaya penyusutan karena selisih produk yang timbul akibat ke tidak akuratan persediaan yang dimiliki perusahaan dan menjadi sebuah kerugian.
Perhitungan metode cycle counting dilakukan untuk menentukan jumlah SKU yang akan dihitung pada aktivitas stock take. Hasil dari metode cycle counting kemudian dilakukan penentuan jadwal aktivitas stock take. Lalu, dilakukan analisis proses bisnis dengan metode business process improvement dengan streamlining tools, sehingga didapat waktu siklus improvement yang lebih singkat. Penggunaan metode cycle counting dipilih untuk lebih memfokuskan perhitungan berdasarkan produk yang memiliki demand dan value.
Penerapan stock takepolicy usulan ini dapat mengurangi waktu kerja aktivitas stock take dengan minimasi waktu hingga 97%,dan memiliki beban perhitungan SKU yang berkurang hingga 97%. Memberikan minimasi biaya aktivitas stock take sebanyak 35% dengan minimasi biaya sebesar Rp. 4,596,388,-.Proses bisnis aktivitas stock take yang mengalami peningkatan efesiensi sebesar 0.09 dan penurunan waktu stock take dari 594 menit menjadi 569 menit dan aktivitas stock take untuk 1 SKU yaitu selama 3.05 menit. FMCG, Cycle counting, Cycle counting, Business process improvement, Biaya Stock take, Aktivitas Stock take.