Sistem pipa merupakan salah satu sistem utama yang terdapat dalam PLTP karena
sistem ini yang menjamin kelancaran distribusi fluida dari sumber ke pembangkit
dan mengalirkannya untuk
reinjeksi ke sumber panas bumi. Salah satu komponen
sistem
pipa adalah
p
ipa alir uap utama
yang berfungsi
mengalirkan uap dari
receiving header
ke turbin
.
PLTP UBP Kamojang Unit 1 merupakan unit
pembangkit yang paling lama beroperasi sehingga rentan terjadi kerusakan.
Berdasarkan pengamatan, pada dinding
Pipa alir
uap utama
unit 1 ditemukan
korosi yang diakibatkan u
ap air atau lingkungan korosif yang mengandung Cl,
Na, dan O
serta
penipisan dinding pipa
yang
terjadi
karena
benturan partikel padat
seperti pasir atau deposit yang mengandung kalsium
. Korosi tersebut d
apat
mengakibatkan risiko kecelakaan kerja dan risiko finansial apabila terjadi
kebocoran pada pipa. Saat ini kegiatan inspeksi pipa dilakukan secara berkala
yaitu selama 4 tahun sekali.
Risk Based Inspection
(RBI) merupakan sebuah pendekatan penilaian ris
iko dan
manajemen proses yang terfokus pada kegagalan peralatan karena kerusakan
material. RBI adalah suatu metode untuk menentukan rencana inspeksi (peralatan
mana dan kapan harus diinspeksi) berdasarkan risiko kegagalannya.
Dari hasil analisis kualitatif
RBI,
Pipa alir uap utama
terdapat pada kategori
low
risk
sedangkan dari hasil analisis kuntitatif RBI terdapat pada kategori
medium
risk
.
Kemudian l
akukan
analisis
remaining life
untuk mengetahui umur sisa
p
ipa
alir uap utama
dan merencanakan interval inspeksi yang tepat baik
preventive
maupun
corrective
berdasarkan kategori
risiko
yang dianalisis. Berdasarkan
konsep interval inspeksi usulan, kegiatan
preventive maintenance
dapat
menghemat
Rp 88,188,120
dan
kegiatan
corrective
maintenance
dapat
menghemat
Rp
1,687,216,035
.
Namun untuk mengantisipasi kegagalan pada
proses produksi, perusahaan
harus
menyediakan
risk cost
sebesar
Rp
83,819,626
. Risk Based Inspection , remaining life , interval inspeksi , risk cost