PT BEP merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi beton ringan. Perbedaan kualitas produk dibedakan menjadi 4 kategori grade. Salah satu penyebab perbedaan kualitas produk tersebut adalah adanya penyusutan produk yang disebabkan oleh lamanya penyimpanan produk di gudang. Operator mengalami kesulitan ketika melakukan identifikasi produk saat melakukan proses inbound dan outbound sehingga sistem FIFO tidak dapat berjalan pada gudang produk jadi PT BEP. Produk yang sudah berada di gudang lebih dari 3 bulan akan mengalami penurunan grade yang berakibat pada penurunan harga dan menyebabkan kerugian yang dialami oleh perusahaan. Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya penyimpanan yang sifatnya tetap untuk setiap produk. Produk akan diletakkan disembarang tempat pada gudang dan akan diambil tanpa memperhatikan waktu produksi produk.
Untuk meminimasi masalah tersebut, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah mengklasifikasikan produk menggunakan FSN Analysis, merancang slot penyimpanan produk, menghitung space requirement produk , menghitung jarak slot penyimpanan dan menempatkan produk sesuai dengan perbandingan prioritas dengan jarak slot penyimpanan. Penempatan produk yang dilakukan bersifat dedicated storage.
Rancangan kebijakan alokasi penyimpanan usulan yang dilakukan berdasarkan karakteristik produk dengan menggunakan metode dedicated storage menghasilkan penurunan waktu proses inbound dan outbound sebesar 18,54% dari waktu proses sebesar 1721,57 detik dengan value added menjadi 57,64%. Sedangkan ongkos material handling berkurang sebesar 81,31% dari total biaya eksisting sebesar Rp 3.168.000. Alokasi penyimpanan, Slot, Pergudangan, Dedicated storage, FSN Analysis