PT
Suzuki Indomobil Motor
Plant
TB II
merupakan industri
automotive
yang
besar di Indonesia
. Dalam memproduksi
setiap mobil
diperlukan mesin
mesin
yang men
dukung proses produksi.
J
ika terdapat mesin yang meng
alami kerusakan
,
maka proses produksi akan terhambat dan berakibat pada kerugian yang diterima
oleh perusahaan. Salah sa
tu
departemen yang mengalami hal tersebut ialah
departemen
Welding
pada lini produksi YL0
.
Untuk
melancarkan proses produksi
pada lini produksi YL0 diperlukan peningkatan
efektivitas penggunaan mesin
dengan menggunakan metode
Overall Equipment Effectivenes
s
(OEE)
N
ilai OEE pada lini produksi
YL0
pada tahun 20
12
untuk masing
masing mesin
yaitu
Portable Spot Welder
62,90% ,
Press Numbering
65,93%,
Hemming Press
66,07%,
Robot Welder
66,43%,
JIG
66,71%,
CO2 Arc Welder
66,92%,
Stationary
Spot Welder
69,18%, and
Stud Welder
69,88%
.
Nil
ai ini
jauh dari kriteria yang
ditetapkan oleh
Japan Institute of Plant Maintenance
(
JIPM), yaitu 85%. Dari
hasil OEE
dapat diukur pula total efekt
ivitas performansi mesin dalam
satu
tahun
menggunakan
Total Effective Equipment Perfo
rmance
(TEEP) sebagai berikut :
Portable Spot Welder
47,68 %,
Press Numbering
49,91%,
Hemming Press
49,96
%,
Robot Welder
50,12%,
JIG
50,52%,
CO2 Arc Welder
50,66%,
Stationary Spot
Welder
52,32%, dan
Stud Welder
52,61%.
Melalui perhitungan
Cost of
Unreliability
(COUR) dapat dilihat besarnya biaya kerugian usaha dan asal
kerugian tersebut.
Nilai
COUR untuk lini produksi
part
ini adalah sebesar
Rp
603.270.301
,00
untuk tahun 201
2
Dalam penelitian ini dapat diketahui akar permasalahan dari
tidak efektif nya
mesin
mesin pada lini produk
si YL0 denga
n menggunakan
Root Cause Analysis
(RCA) yang didasari dari fakor dominan
six big losses
yaitu
idling and minor
stoppages,
dan
reduced speed
berdasarkan faktor
machine, material, man,
dan
method
. M
elalui hal tersebut didapatkan usulan untuk perbaikan mesin seperti
dengan
memaksimalkan pendayagunaan fasilitas (
maximing overall efectiveness
),
dan
autonomous maintenance by operators
. Manajemen Perawatan, Overall Equipment Effectiveness , Total Effective Equipment Performance , Root Cause Analysis, Cost of Unreliability