4
Abstrak
Salah satu jaringan
Ad hoc
yaitu pada kendaraan yang lebih dikenal dengan
Vehicular Ad hoc Networks
(VANET). Karakteristik dari VANET yaitu topologi
jaringan y
ang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diprediksi. Oleh karena
itu dibutuhkan protokol routing yang tepat agar setiap kendaraan dapat saling
berkomunikasi. Akan tetapi sering ditemukan penggunaan protokol routing
berdasarkan topologi pada VANET ya
ng merupakan pemilihan protokol routing
yang kurang tepat mengingat topologi pada VANET sering berubah dengan cepat.
Pemilihan protokol
routing
yang tepat untuk meningkatkan performa
komunikasi merupakan masalah utama dalam VANET. Protokol
routing
yang
dig
unakan adalah GyTAR dan GVGRID, kedua algoritma diuji performansinya
berdasarkan parameter uji
throughput, packet delivery ratio, convergence time,
dan
routing overhead
pada lingkungan urban tepatnya pada jalan asia afrika
.
Adapun
penggunaan simulasi ini m
enggunakan SUMO 0.12.3 dalam simulasi
mobility
dan
NS 2.33 untuk simulasi
traffic.
Dari analisis yang dilakukan didapatkan data rata
rata dari setiap pengujian
skenario
Pada skenario perubahan jumlah
node
di lingkungan simulasi
urban
GVGRID
memiliki nilai
rata
rata
packet delivery ratio
83,22
% ,
routing overhead
27,9668
,
convergence time
0,0166574333
s dan
average throughput
105,72
kbps
sedangkan
GyTAR
memiliki nilai rata
rata
packet delivery ratio
72,34
%,
routing
overhead
49,3420
,
convergence time
0,00311
534333
s dan
average throughtput
92,59
kbps.Pada skenario perubahan kecepatan node
GVGRID
memiliki nilai rata
rata
packet delivery ratio
86,763
% ,
routing overhead
29,381
,
convergence time
0,0177406
s dan
average throughput
110,223
kbps sedangkan
GyTAR
me
miliki
nilai rata
rata
packet delivery ratio
73,803
% ,
routing overhead
50,1203
,
convergence time
0,085389
s dan
average throughput
94,473
kbps. VANET, GyTAR, GVGrid, SUMO, urban, T hroughput, Convergence Time , Packet Delivery Ratio, , dan Rou ting Overhead