PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) merupakan perusahaan industri manufaktur dengan merek dagang ”Inkaba” yang memproduksi jenis produk karet teknik untuk kebutuhan industri. Jenis karet yang diteliti dalam penelitian ini fokus pada jenis rubber bellow. Permasalahan yang muncul adalah ketidaktercapaian produksi dan keterlambatan pengiriman rubber bellow kepada konsumen. Dalam proses produksi rubber bellow ditemukan waste waiting time yang menyebabkan ketidaktercapaian produksi dan keterlambatan pengiriman. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, diperlukan rancangan perbaikan untuk meminimasi waiting time dengan pendekatan lean manufacturing.
Tahap penelitian diawali dengan pengumpulan data primer yang kemudian diolah sehingga mengahsilkan value stream mapping dan Process Activity Mapping (PAM) current state yang berguna untuk memetakan aliran serta waktu proses yang terjadi. Didapatkan informasi adanya lead time produksi sejumlah 14210,72 detik dengan total non value added time 3767,47 detik. Total waktu yang termasuk ke dalam waste waiting sebesar 10654,85 detik. Tahap berikutnya, dilakukan identifikasi waste waiting seperti menunggu proses pencetakan, menunggu perbaikan mesin extrude, dan menunggu setup mesin press pada hari Senin menggunakan fishbone diagram dan 5 whys. Diketahui akar penyebab masalah yang terjadi adalah karena pembagian beban kerja operator oleh perusahaan hanya memperhatikan proses tanpa memperhitungan waktu, distribusi compound dari gudang bahan baku hanya dilakukan saat compound di area produksi telah menipis, tidak adanya jadwal pemeliharaan yang rutin. Tahap penyelesaian masalah untuk setiap akar penyebab terjadinya waste waiting time dilakukan menggunakan analisis 5W1H untuk memaparkan detail masalah dan menentukan rancangan usulan perbaikan dengan metode lean manufacturing seperti load leveling dan preventive maintenance.