Spark plug merupakan salah satu komponen terpenting di dalam sistem kendaraan. PT DNS merupakan salah satu industri manufaktur yang menghasilkan Spark plug.
Banyaknya mesin di bagian produksi PT DNS diperlukan kegiatan perawatan agar mesin-mesin yang ada dapat bekerja tanpa menghambat proses produksi, oleh karena itu, diperlukan kegiatan preventive maintenance yang tepat. Mesin Caulking yang ada pada line 6 sering mengalami kerusakan.
Berdasarkan hasil penentuan subsistem kritis pada Mesin Caulking menggunakan RPN (Risk Priority Number) terpilih sistem hydraulic sebagai sistem kritis yang perlu ditentukan kebijakan perawatan yang tepat dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) serta kebutuhan komponen pengganti cadangan (spare part) optimal yang harus tersedia di perusahaan dengan menggunakan metode Reliability Centered Spares (RCS).
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan metode RCM diperoleh kebijakan maintenance untuk subsistem kritis pada mesin Caulking adalah scheduled on-condition task sebanyak 6 yang terdapat pada subsistem Piston Pump, Scheduled Discard Task sebanyak 3 yang terdapat pada subsistem Hydraulic Cylinder dan Scheduled Restoration Tasks sebanyak 2 yang terdapat pada subsistem Solenoid Valve up down. Interval waktu perawatan diperoleh berbeda-beda berdasarkan task masing-masing dan biaya perawatan usulan diperoleh Rp 2.321.757.069,97 dimana biaya tersebut lebih kecil dari biaya perawatan existing. Dan hasil dari metode RCS diperoleh kebutuhan spare part untuk subsistem kritis Solenoid Valve Up-Down sebanyak 84 buah untuk empat tahun, subsistem kritis Piston Pump sebanyak 12 buah untuk empat tahun dan subsistem kritis Hydraulic Cylinder sebanyak 104 buah untuk empat tahun.
Kata kunci : Preventive Maintenance, Risk Priority Number, Reliability Centered Maintenance, Reliability Centered Spares.