Tenun Lurik adalah salah satu kain tradisional Yogyakarta yang memiliki filososi serta fungsi yaitu, sebagai simbol status dan fungsi ritual keagamaan. Kata lurik sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘lorek’ yang mempunyai arti garis. Kain lurik diambil karena lurik mempunyai potensi yaitu kain tenun yang memiliki motif sederhana namun memiliki eksotisme tersendiri dikalangan orang-orang serta memberikan kesan etnik yang kental. Kain lurik nantinya akan direalisasikan menjadi adibusana dengan menggunakan teknik draping dan convertible dress. Draping adalah teknik menata kain tanpa menggunting pola terlebih dahulu sehingga pembuatannya langsung pada manekin. Penambahan convertible dress agar nantinya dress dapat multi fungsi sehingga memungkinkan satu dress dapat diubah menjadi beberapa model yang diinginkan. Karya yang dihasilkan bertemakan tradisional dan kontemporer dengan jenis busana gaun formal.