Panakawan merupakan bagian dalam wayang golek Sunda, dan terdiri dari empat tokoh yang masing-masing bernama Semar, Cepot, Dawala dan Gareng. Tokoh panakawan sendiri memiliki kelebihan di antara tokoh-tokoh wayang lainnya karena mereka merupakan produk lokal. Dalam rangka memperkenalkan tokoh-tokoh panakawan pada anak usia 6-12 tahun, dibuatlah sebuah animasi pendek 2D berjudul Sarerea. Animasi yang dimaksud memiliki konsep sebagai animasi berseri dengan fokus perancangan pada episode “Gasing”. Melalui animasi tersebut, diharapkan anak-anak dapat mengenal dan menyadari akan keberadaan tokoh-tokoh panakawan. Pada proses pembuatan animasi, dibutuhkan sebuah storyboard yang merupakan visualisasi naskah dan berfungsi sebagai cetak biru ketika proses produksi berlangsung. Oleh sebab itu, dilakukanlah perancangan storyboard untuk animasi Sarerea episode “Gasing”. Pada perancangan ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sedangkan pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode kualitatif interpretatif. Selain itu, perancangan dilakukan dengan melalui empat tahapan yang dikemukakan oleh Glebas (2009), serta dengan menggunakan delapan elemen yang dijelaskan oleh Dhimas (2013). Hasil dari perancangan storyboard yang telah dilakukan, didapatkan storyboard untuk animasi pendek Sarerea episode “Gasing” yang terdiri dari 93 shot. Masing-masing shot merupakan interpretasi dari naskah yang telah dibuat sebelumnya. Elemen basic figure dapat dilihat dari penggambaran keseluruhan storyboard. Elemen perspektif, framing, dan angle digunakan dengan menyesuaikan hasil analisis dan keperluan naratif sehingga penggunaan perspektif satu titik hilang dan eye level lebih sering dilakukan. Kemudian elemen blocking dan point of interest, action line, serta direction diterapkan sesuai dengan kontinuitas cerita.
Kata kunci: panakawan, animasi pendek 2D, storyboard